A directory

Permainan Tradisional Dakon, Sarana Mengurangi Gadget

15 komentar

 


Sejak berkomitmen membatasi penggunaan gadget, saya harus memutar otak membuat kegiatan yang bermanfaat dan menarik buat anak. Pas bongkar-bongkar menemukan papan dakon yang langsung membuat mata berbinar. Permainan tradisional dakon ini dulu favorit banget pada zamannya, sampai generasi yang lahir pada tahun 70-an. Bagi yang kanak-kanaknya di masa itu mungkin permainan ini tidak asing lagi.

Dakon, sering disebut juga congkak atau congklak, permainan tradisional ini sering banget kita mainkan. Bahkan tak perlu alat, hanya bermodal kerikil dan lantai yang bisa dilingkari dengan kapur. Dan kerikil - kerikil itu beredar dari satu lingkaran ke lingkaran yang lain. Sesederhana itu tapi sangat membahagiakan dan seru bagi anak-anak jamannya.

Ide Bermain Untuk Mengurangi Gadget


Dulu saat anak-anak masih belum mengenal game online, main game sih tapi sebatas game-game seperti minecraft, masih mudah melakukan pembatasan penggunaan gadget. Tapi dua tahun belakangan ketika pengaruh sekitar dengan maraknya game online, komitmen jatah gadget sehari satu jam sudah sulit dipegang. Rengekan bahkan sampai ngambek pun biasa dilakukan. Kalau nggak benar-benar diawasi, bisa bablas berjam-jam di depan layar. Berulang kesepakatan diperbaharui, dari yang hanya satu jam sampai menjadi tiga jam per hari. Hingga harus tegas, dan nggak boleh meleng dari pengawasan saat menggunakan gawai.

Membatasi tanpa ada solusi tentu bukan hal yang baik. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, anak-anak lebih banyak berada di dalam rumah sehingga ruang geraknya sangat terbatas. Harus ada kegiatan atau permainan yang membuat energi anak tersalurkan. Terlebih anak laki-laki, energinya luar biasa. Nah selain membuat anak sibuk juga harus ada manfaatnya. Karena dunia anak-anak itu bermain. Bagi anak-anak bermain itu sungguhan, bukan main-main. Para bunda harus ekstra berpikir kreatif sehingga bisa melakukan kegiatan yang menarik minyak anak karena sejatinya game online itu didesain oleh para ahli permainan sedemikian rupa sehingga para pemainnya tak ingin berhenti bermain. Setiap level ada tantangan yang menarik yang memacu adrenalin. Apalagi kalau mabar, atau main bareng, tambah seru tentu saja.

Menemukan papan dakon


Berawal dari beberes rumah dan membongkar kardus permainan, si papan dakon ini menyembul dari balik kardus. Aha… mata langsung berbinar. Tak lama si anak mendekat dan penasaran. Buat apa sih ini? Tentu saja buat bermain. Tapi, bijinya tidak ada. Bagaimana ini?
Aku ada ide, si anak malah menemukan ide. Segera ia berlari ke belakang rumah yang ditumbuhi beberapa pepohonan. Ketika kembali, dibawanya bunga-bunga jambu yang gugur sebelum mekar. Juga bebijian lainnya. Sepertinya biji pohon salam.

Wow, ide kreatif. Senang melihat caranya memecahkan masalah. Akhirnya biji untuk bermain dakon ada juga. Kami segera menghitung biji - biji yang diperlukan untuk mengisi tiap-tiap lubang yang ada pada papan dakon. Setiap lubang, berisi lima biji.

Setelah semua siap, baru kami bermain. Seru juga, terasa nuansa nostalgia pada kenangan masa kecil dulu. Anak-anak pun senang karena memainkan permainan yang asyik. Membagi biji pada tiap lubang, menguras tabungan biji lawan dan menghitung biji yang didapat. Bergantian kami kalah dan menang. Seru.

Benefit dari Permainan tradisional dakon


Meski bermain, sejatinya  ada banyak pelajaran yang didapatkan dalam permainan ini. Bukan hanya untuk bersenang-senang semata, tapi bisa menjadi sarana belajar. Pastinya bermain pada anak-anak adalah konsep belajar itu sendiri. Kita simak yuk benefitnya!  
Dekatilah anak-anak dengan main bareng, ngobrol bareng dan berkegiatan bareng, agar semua di luar orangtua menjadi tiada arti.

Mengenal konsep bilangan dan menghitung

Dalam bermain dakon, konsep bilangan tidak abstrak tapi riil. Dimana angka 5 misalnya akan ditunjukan oleh biji dakon sebanyak 5. Kemudian menghitung, dalam permainan dakon ada keterampilan menghitung biji-bijian yang didapat bahkan ada konsep pembagian yaitu ketika kita mengisi lubang-lubang papan dakon dengan biji yang berjumlah sama saat akan memulai permainan.

Pelajaran tentang filosofi hidup

Dalam permainan dakon, diperlukan ketekunan, ketelitian, kesabaran, ketepatan dan kejujuran. Sebuah nilai yang sangat berharga dalam kehidupan. Mengajarkan bahwa dalam hidup, kita harus berhati-hati dalam melangkah, jika langkah kita benar, maka kita akan sampai pada tujuan atau sukses. Ketepatan mengambil langkah ini bisa diajarkan untuk bekal hidup anak ke depan.

Sarana kedekatan anak dan orang tua

Pada saat bermain dakon, kita bisa ngobrol apa saja dengan anak. Tentunya pada saat hati senang seperti ini anak-anak akan lebih mudah jujur dan terbuka. Bisa kita selipkan nasehat yang berharga karena suasana hati sangat mendukung, saat anak lagi gembira dan bahagia. Yakinlah sejatinya kebahagiaan masa kanak-kanak itu sederhana, orangtua cukup menyediakan banyak waktu untuk ngobrol bareng, main bareng dan berkegiatan bareng anak. Kecanduan gadget salah satunya karena beralihnya fungsi orangtua hingga tergantikan oleh gadget. 

Sarana mengenalkan permainan tradisional kepada anak jaman now

Sungguh anak generasi now ini hidup dalam dunia digitalisasi, semua serba cepat dan mudah. Internet menawarkan banyak permainan online yang menarik, juga aplikasi-aplikasi yang seru. Ada vlog, tik tok dan sejenisnya. Gadget serasa lengket di tangan dan susah untuk dilepaskan. Pada lah anak-anak masih butuh ruang gerak yang luas agar stimulasi motoriknya maksimal. Terlebih agar mata mereka tidak terpaku pada gadget tanpa istirahat. Nah dengan permainan tradisional ini, setidaknya ada ranah motorik yang berfungsi. Juga mengurangi kecanduan anak pada gadget.

Penutup


Teknologi bak pisau bermata dua, ada banyak sisi positifnya, namun tak sedikit dampak negatifnya. Anak mengenal dan memanfaatkan teknologi sah-sah saja, bahkan harus agar tidak tergerus perkembangan zaman, tapi tetap kudu bijak memanfaatkannya. Demikian juga dengan permainan atau game online yang kini bahkan termasuk e-sport, tapi akan lebih bijak tetap mengenalkan permainan tradisional yang lebih merangsang daya imajinasi, dan stimulasi motorik anak. Salah satunya adalah permainan tradisional dakon. Coba saja, tetap menarik kok di era milenial ini, asal kita mengemasnya dengan baik.
Tami Asyifa
Seorang ibu dengan 7 anak, saat ini sedang menikmati menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya tapi tetap produktif. Pendidikan dan literasi adalah bidang yang menarik bagiku.

Related Posts

15 komentar

  1. Wah, tersimpan rapi sekali nih, Kak perlengkapan main anak-anak. Di rumah saya lebih milih anak berantakin mainan satu ruangan daripada pegang hp.

    BalasHapus
  2. Sampai cari ke google, permainan dakon itu apa, ternyata kalau di daerah saya namanya coklak hehehe
    Seru idenya buat mengalihkan perhatian anak dari gadget

    BalasHapus
  3. Dakon atau congklak tradisional yang terbuat dari kayu sekarang kayanya sudah tidak ada ya. Alternatifnya bisa bikin sendiri atau kalau ga mau ribet, tinggal beli yang berbahan plastik. Pernah nyoba main congklak ini sama putri saya, eh seru juga ternyata mengenalkan permainan jaman dulu sembari mengenang waktu kecil

    BalasHapus
  4. Memang benar bu, orang tua itu perlu dekat dengan anak, agak semua yang mendekati anak, itu gda arti.
    Banyak anak yang dewasa sebelum waktunya, dan anak2 yg berpacaran seperti karena kurangnya makna orang tua bagi anak

    BalasHapus
  5. mainan kegemaran waktu kecil. tapi sekarang kalau ada, Bunda juga mau main lagi. asik lho

    BalasHapus
  6. Ku jadi mengira-ngira kayaknya dakon ini congklak ya.. Baru tau kalau nama lainnya dakon, tau nya congklak soalnya.

    BalasHapus
  7. Aku dulu nggak pernah main dakon, ini gimana cara mainnya ya., boleh dong share cara mainnya juga?

    BalasHapus
  8. Masyaallah, congklak...
    Tapi saya suka congklak zaman dulu yang terbuat dari kayu dan bijinya dari cangkang kerang. Berat dan mantap.
    Kalau yang plastik, terakhir main sama ponakan suka gampang kebanting karena ringan. heheheh

    BalasHapus
  9. Masya Allah berawla dari nemu dakon karena beberes jadj tulisan.ih keren amit sih mom satu ini.

    Btw akupun juga merasa kalo permainan tradisional ini emang banyak nilai2 yg keren dibalik permainan itu ya mom.

    Aku juga sedikit2 mau ngajarin anak saya buat melakukan permainan tradisional

    BalasHapus
  10. Ini mainan saya wakru kecil mbak, kemaren sempet nyari buat ngajairn anak saya tapi belum sempet ke pasar. Anak anak perlu dikernalkan permainan tradisional seperti ini, benar, untuk mengurangi paparan gadget

    BalasHapus
  11. Kangen masa-masa kecil. Main dakon bisa mengasah strategi dan matematika...

    BalasHapus
  12. dakon/congklak biasa aku mainain sama anak-anak nih mbak, kalau liat kaka sama dik main kadang sering mewek adiknya, kakaknya sering curang hehehe....

    BalasHapus
  13. Dakooon, mainanku jaman SD bu Tami hahaha. Sering main sama kakak dulu. Kangen ih, jadi nostalgia sama kenangan2 masa kicik

    BalasHapus
  14. Ini mainan masa kecilku, Bundaaa. Ah, jadi kangen pengen main lagi. emang anak-anak sekarang wajib dikenalin lagi mainan tradisional ini, :")

    BalasHapus
  15. Jadi ingat dulu sering banget diajak main Dakon sama ibuku. Lalu diajari beberapa strategi biar bisa menang. Anakku juga senang kalau diajak main dakon, sayangnya si adik masih belum bisa main dengan bener, yang ada keciknya malah dibuang2.. hehehe.

    BalasHapus

Posting Komentar