A directory

Mengali Makna Kemerdekaan Di Tengah Pandemi

12 komentar


Merdeka... ! Apa sih makna merdeka menurutmu ? Aku terpaku ketika mbak Melati dari keluarga Sukmajadi menjawab makna kemerdekaan baginya adalah mampu memerdekaan diri dari kenyamanan karena kenyamanan yang mengikat itu melumpuhkan. Mbak Melati melajutkan ketika kita sudah merasa nyaman maka lumpuhlah insting, simpati dan empati, belas kasih juga survival insting. Wow banget kan...!

Ketika kita berada di tengah pandemi seperti ini , pernyataan diatas relate banget. Betapa sebelum ini kita tak sedikit pun terbayang akan melewati semua ini. Acaman penyakit, yang untuk sebagian orang mematikan, ekonomi lumpuh, pertumbuhan nol bahkan minus, pemutusan hubungan kerja dimana-mana, kemiskinan diambang mata. Bukan di negeri kita saja bahkan di banyak negara.

Sebelum ini tak ada rasa khawatir ketika bangun pagi menghirup udara segar dan pergi beraktivitas seperti biasa dengan nyaman. Namun kini, kita tak sebebas dulu. Menghirup udara tak semudah sebelumnya karena ada masker yang menutupi wajah. Saat akan keluar rumah aneka perlengkapan harus kita siapkan untuk keamanan. Kita seperti terjajah kembali, terjajah oleh mahkluk tak kasat mata.

Mengali Makna Kemerdekaan


Bagaimana kita bisa merdeka ketika kita tidak mengetahu makna kemerdekaan. Maka berusahalah mengali arti merdeka bagi diri kita. Tentunya kita punya arti merdeka versi kita masing-masing. Ada yang merasa merdeka ketika bebas berbuat apa saja, ada juga yang merasa merdeka justru ketika ada yang membatasi kemerdekaan yang tanpa batas. Jadi sebaiknya merdeka itu seperti apa?

Belajar menjadi orang merdeka


Merdeka adalah terbebas dari penjajahan atau penindasan. Jadi penjajah orang merdeka dong? Nggah gitu juga. Sejatinya seperti halnya orang yang tertindas , penindas pun bukan orang yang merdeka. Karena orang yang menindas orang lain punya ketakutan jika suatu saat ditindas oleh orang yang ditindas maupun orang lain sehingga ia berusaha mempertahankannya. Ketakutan adalah salah satu unsur ketidakmerdekaan.

Ciri-ciri orang yang tidak merdeka
  1. Tidak merdeka untuk menetukan yang terbaik untuk dirinya sendiri
  2. Hati yang merasa takut , resah, khawatir dan galau
  3. Tidak ada perkembangan dalam hidupnya baik fisik, nalar maupun emosinya
  4. Posisi tubuhnya tidak bagus, selalu menunduk, takut menatap mata, tidak berani berpendapat dan takut salah
  5. Bergantung pada penilaian orang lain

Bagaimana cara memerdekakan diri?

Jika kita merasa diri kita bukan orang yang merdeka artinya kita harus menyelesaikannya. Caranya ?
  1. Menerima keadaan bukan kompromi atau permisif tetapi menerima setelah meyelami situasi berdasar pengetahuan. Contoh kita merasa bahwa pandemi ini mengurung kebebasan kita artinya kita sudah merasa tidak merdeka. Maka terimalah kondisi ini dengan berbekal pengetahuan bahwa jika kita bergerak bebas ancaman penyakit lebih besar lagi , tak ada cara lain kecuali menerima dengan segala upaya agar kita tetap bisa bergerak. Mengunakan standar kesehatan atau mengerakannya dari rumah.
  2. Relese situasi yang ada dengan berusaha melepaskan dan puncaknya adalah memaafkan.
  3. Melepas dari ketergantungan. Orang yang merdeka tidak memiliki ketergantungan pada mahkluk apapun dan siapapun kecuali kepada Allah SWT
  4. Menghilangkan rasa takut, orang yang merdeka tidak punya ketakutan kecuali ketakutan ketika ketaatan pada Allah hilang.

Izinkan diri kita menjadi orang yang merdeka, karena sejatinya hilangnya kemerdekaan itu bukan karena penindasan melainkan karena kita yang mengizinkan diri kita menjadi orang yang selalu bergantung pada orang lain.

Menjadi merdeka dan memerdekakan orang lain


Ketika kita merdeka maka kita akan mampu memerdekaan orang lain, karena dengan memerdekakan diri maka kita mampu memutus mata rantai penindasan. Orang yang merdeka akan sadar diri bahwa kemerdekaannya mempunyai batas yaitu kemerdekaan orang lain. Dalam makna kemerdeaannya melekat makna tenggang rasa dan toleransi. Jika kita menganggu kemerdekaan orang lain maka sejatinya kemerdekaan kitalah yang terampas.

Merdeka Di Tengan Pandemi


Tidak ada cara lain menghadapi pandemi ini selain memerdekaan diri sehingga bisa memerdekaan orang lain. Caranya :

Jangan takut

Sejatinya ketakutan dan kecemasan itu belenggu. Terdapak atau tidak , sakit atau tidak semua sudah jadi suratan takdir. Ketika ikhitar kita sudah maksimal selanjutnya berserah diri saja pada Allah.

Maksimalkan potensi


Yakinlah dibalik ujian sebesar kapal akan ada pertolongan sebesar lautan. Artinya pandemi ini adalah ujian yang luar biasa tapi pertologan Allah juga tak kalah luar biasanya. Dibalik terjun bebasnya perekonomian, masih ada juga peluang lain yang bisa kita gali. Saatnya memaksimalkan potensi yang kita miliki.

Cepat beradaptasi, kreatif dan mampu berkolaborasi.


Setelah pandemi ini apakah dunia akan sama seperti sebelumnya? Tentu tidak, akan banyak terjadi perubahan. Maka kita harus punya kemampuan adaptasi yang cepat, punya kratifitas yang tinggi dan siap berkolaborasi.

Berdasarkan survey sebuah lembaga, akan muncul ketrampilan -ketrampilan baru pasca pandemi yang harus dikuasai. Bahkan negara-negara maju sudah menyiapakn perangkat baru, seperti desain kantor pasca pandemi, kinerja dengan gaya baru, durasi waktu dan hari kerja juga pembelajaran dan persekolahan pasca pandemi ini.

Penutup


Kemerdekaan itu harus diperjuangkan oleh setiap individu yang ingin merdeka. Pribadi yang merdeka mampu memerdekakan orang lain. Kemerdekaan itu memiliki batas, dan batas kemerdekaan kita adalah kemerdekaan orang lain. Jika orang lain tertindas maka yang menindas juga belum merdeka. Maknai bulan perjuangan ini dengan mengali makna kemerdekaan lebih dalam lagi agar kita mampu memrdekakan diri, keluarga dan orang lain serta tetap menjadi pribadi yang merdeka apapun situasinya , pandemi sekalipun.


#OprecODOP9
#KomunitasODOP9
#OneDayOnePost
#MerdekadiTengahPandemi


Tami Asyifa
Seorang ibu dengan 7 anak, saat ini sedang menikmati menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya tapi tetap produktif. Pendidikan dan literasi adalah bidang yang menarik baginya.

Related Posts

12 komentar

  1. ciri-ciri orang tidak merdeka kok nempel semua ke aku ya, kecuali badan ini yang berkembang pesat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya nggak lah pak Martin. Selagi masih terus berkarya, menebar kebaikan kita adalah orang yang merdeka.

      Hapus
  2. Setuju sekali dengan ciri orang-orang di kala pandemi itu adalah orang yang bisa cepat beradaptasi dengan kondisi saat ini, menggali terus kreatifitas, dan tak lupa berkolaborasi

    BalasHapus
  3. Selama pandemi malah semakin berasa produktif si bu, karena ikut satu kelas melahirkan kelas lain yang menggiurkan untuk ikut juga hehe

    BalasHapus
  4. Di balik keterkungkungan, ternyata kita masih merdeka untuk berkembang. Entah berkembang pikir, entah berkembang yang lain 😅

    BalasHapus
  5. Pas baca ciri² orang tidak merdeka, aku langsung ngaca. Lah, kok, sebagian besar bener. Untung bunda Tami kasih kunci juga supaya bisa merdeka.

    BalasHapus
  6. Setuju dengan paragraf terakhir. Batas kemerdekaan kita adalah kemerdekaan orang lain. Kalau masih suka ngambil hak orang lain, artinya kita belum merdeka

    BalasHapus
  7. Setuju banget bu kalau merdeka harus diusahakan setiap individu, sekarang aku lagi berjuang ikut kelas ibu2 daring nih. Kangen belajar offline :')

    BalasHapus
  8. Serujuuy.. mri kita memerdekakan diri agar lebih berkualitas hidupnya

    BalasHapus
  9. Termasuk gagal move on bisa menjadi ciri orang tidak merdeka ya, Kak.

    BalasHapus
  10. m"memerdekaan diri dari kenyamanan karena kenyamanan yang mengikat itu melumpuhkan"

    Ini benar adanya. Kenyamanan itu cukup sakti untuk melumpuhkan banyak hal. 😔

    BalasHapus
  11. seru banget event ini. Makna kemerdekaannya relate dengan diriku

    BalasHapus

Posting Komentar