A directory

Makan Tengah Hari Di Stamin Cafe: Seafoodnya Bandar Tawau

28 komentar
Makan Tengah Hari Di Stamin Cafe Bandar Tawau

Jika readers berkesempatan jalan-jalan ke Bandar Tawau, Stamin Cafe adalah salah satu tempat yang pertama mesti kita datangi untuk mengisi perut. Why ...? Karena dari sinilah standar kuliner kota ini bermula, terutama seafoodnya. Terletak sejalur dengan kawasan Waterfront atau Tawau Esplanade yang tepi lautnya membentang dari timur ke barat, tempat bersandar perahu – perahu nelayan menurunkan hasil tangkapannya, serta pasar ikan terbesar di kota ini, membuat sajian seafood di sini terkenal kesegarannya.

Mau makan seafood aja jauh-jauh ke Tawau sih? Bagi kami warga Nunukan, wisata kuliner ke Tawau itu setara dengan warga Depok yang ke Jakarta, semisal warga Ungaran yang ke Semarang, atau warga Gresik ke Surabaya. Sedekat itulah jaraknya, hanya satu jam saja. Yang membedakan, hanya jalur transportasi laut dan paspor saja. Jadi pulang balik Nunukan- Tawau hal yang biasa saat libur akhir pekan untuk sekedar wisata kuliner atau belanja. Bahkan lebih dekat dibanding pergi ke kota lain di wilayah Kalimantan Utara semisal Tarakan yang masih butuh waktu dua jam lebih dengan speedboat. Terlebih Tawau adalah salah satu kota yang cocok untuk wisata kuliner.

Mengapa Harus Ke Stamin Cafe?

Di antara sekian banyak tempat makan di kota ini, apa sih alasan paling tepat harus memilih tempat ini untuk mengisi perut atau mencicipi menu yang tersedia? Meski hanya sekedar makan, kita nggak mau dong asal masuk rumah makan. Kalau aku dan keluarga sih pilih-pilih. Selain mencari rumah makan yang menunya halal dan cocok di lidah, sayang dong jauh-jauh ternyata menunya nggak banget. Juga siapa pemilik resto, biasanya kalau ada waktu panjang aku memastikan hal ini lebih dahulu. Setelah membuka profil tempat makan ini di laman facebooknya, jadi tambah yakin masuk resto ini karena pemiliknya seorang muslim yang punya ghirah keislaman tinggi meski nama pemiliknya nggak ketemu.

Letaknya Strategis dan Gampang Dicari

Letak cafe menurut google maps

Cafe yang terletak di kawasan pusat perniagaan di Bandar Tawau ini tepatnya beralamat di TB 4438 lot 29-30 Sabindo Square, Jl. Tun Hamdan 91000 Tawau Negara bagian Sabah Malaysia Timur. Di Tawau ada dua cabang Stamin cafe, selain di Sabindo ini ada satu lagi di Jl. Habib Hussien dengan nama Stamin Cafe 2. Dekat juga sih untuk ukuran kota sekelas Tawau. Selain melayani Dine in dan take a way, rumah makan ini juga melayani delivery. Nah kalau menginginkan layanan delivery , kita bisa kontak langsung ke nomor telepon ini : 089751588. Melalui nomor ini kita juga bisa reservasi dulu sebelum datang ke sini kalau khawatir nggak dapat tempat, karena cafe ini lumayan ramai pengunjung terutama pada jam makan tengah hari atau makan siang.

Untuk sampai tempat ini, jika kita datang dari arah pelabuhan ferry Nunukan – Tawau, setelah keluar dari pelabuhan masuk ke Jalan Pasar lalu belok ke Jalan Pesisiran, belok kiri sampai ke bundaran Jalan Dunlop lalu lurus terus sepanjang Jalan Dunlop sampai puteran lagi baru muter balik karena cafe ini terletak di jalur yang searah. Setelah melewati masjid besar Al Kauthar pas di samping masjid inilah letak cafe ini. Dari Jalan Pesisiran lurus juga bisa sih lalu belok ke Jalan Daeng Mapata dan masuk Jalan Tun Hamdan. Dari Pelabuhan sampai cafe ini hanya butuh waktu lima menitan karena tak ada kemacetan di sini. Lalu lintas di kota ini rapi dan tertib, ngiri deh kita. 

Sebaliknya kalau dari bandar udara Tawau, karena letaknya jauh di luar kota, butuh waktu empat puluh menitan untuk sampai ke tempat ini. Begitu keluar bandara, kita masuk Jalan Airport Baru, belok Jalan Tun Hussien lalu lanjut ke Jalan Damai, belok lagi ke Jalan Dunlop baru masuk Jalan Tun Hamdan.

Suasana Cafe Yang Cozy

Bangunan cafe di samping masjid al Kauthar

Cafe ini berada pada dua bangunan besar di samping masjid Al Kauthar, jadi kalau masuk waktu sholat tinggal cuzz nyebrang dikit sampai deh. Tulisan “Dewan Stamin Cafe” berada di bangunan kedua, tak terlalu mencolok tapi suasana cafe sangat terasa karena ramainya pengunjung dan deretan mobil yang terparkir. Meski selalu ramai, tenang saja, service kepada customer tetap prima. Begitu sampai di pintu masuk, kita langsung disambut ramah oleh para pelayan yang berseragam rapi dan bersih. Ditawarkan meja kosong, apakah mau di dalam ruangan atau di luar yang semi outdoor gitu. Lalu kita dibawa ke meja kosong yang sudah bersih dari bekas makanan pelanggan sebelumnya.
Suasana di dalam cafe meski ramai tetap nyaman
                       
Meja-meja bundar dengan empat sampai enam kursi kayu yang empuk berseling dengan meja besar kotak untuk rombongan besar tertata rapi. Penataan properti ini memang sedikit padat waktu kami berkunjung beberapa bulan lalu sebelum pandemi melanda, tapi tetap asyik kok. Sebaran penerangan juga cukup nyaman di mata dengan lampu – lampu gantung berwarna merah, sangat pas banget untuk suasana makan yang nyaman. Desain interiornya tak terlalu mencolok, standar saja, terlebih eksteriornya. khas ruko di tepi jalan besar. Tak ada taman atau hiasan lainnya. Kesan yang tertangkap, tempat ini menyediakan menu yang enak dan nyaman untuk makan lalu pulang setelah kenyang dan tak cocok untuk tempat nongkrong berlama-lama. Terlebih customernya datang silih berganti terutama di jam makan tengah hari, padat. Khabarnya di cafe cabang 2, menyediakan fasilitas yang lebih lengkap daripada di sini, ada surau, arena panahan, meeting room, bilik hari jadi dan banyak lagi.

Deretan menu makanan segera terlihat di dashboard besar yang terpasang di meja pelayanan. Aneka masakan tersaji dalam etalase kaca, juga di pinggan – pinggan sehingga kita tinggal memilihnya. Untuk menu tertentu kita bisa memesan pada pelayan, sedangkan yang lain langsung tersaji secara prasmanan dan kita bisa mengambil sendiri sesuai selera. Cocok banget buatku yang nggak bisa makan banyak dan nggak suka ada makanan sisa di piring. 

Uniknya lagi, begitu selesai ambil makan bisa langsung duduk di meja makan dan langsung makan gitu aja. Heran kan, trus gimana nanti bayarnya? Tahunya makanan yang kita makan apa saja gimana? Nah setelah duduk, pelayan akan mendatangi kita dan menawarkan ingin memesan minuman apa? Sambil menunggu kita memilih minuman, di situlah mereka mencatat makanan yang kita ambil nanti, setelah selesai makan baru deh dihitung dan dibayar di kasir.

Menu Yang Tersedia

Display makanan yang ada di sudut cafe
Sebagai salah satu resto seafood, pastinya hidangan bernuansa lautan paling lengkap disini. Aneka rupa ikan segar ada di etalase berpendingin, lengkap dengan harga per gramnya, kita bisa request mau dimasak apa. Ikan Baulu bakar tanpa duri tersaji dalam wadah, sudah siap untuk disantap. Ah iya ikan Baulu itu sebutan untuk ikan bandeng. Ikan bandeng di sini itu sedap banget tak ada rasa dan bau tanah. Selain seafood, masih banyak ada menu lain yang mengoda. Ada Western food, seperti grill lamb chop. Dimsum aneka rasa, ada praw golden roll, crabs meat, salt egg, yaki noki dan mashroom.

Nggak mau makan berat dan pengen nyemil saja, ada. Roti chocolate vice, coklat cake, dadar gulung, martabak ayam dan roti canai khas Malaya. Minumnya, mau yang hot atau yang cool. Aneka tea seperti stamin green tea, early grey tea, papermint tea juga teh tarik. Aneka es dan juice sampai kelapa muda utuh juga ada.

Paket Makan Unik

Kalau kita pengen makan suka-suka dengan menu prasmanan, dan nggak perlu nunggu di masakin chef, kita bisa ambil paket makan unik ini. Ada tiga paket yang tersedia yaitu :
  1. Paket makan pagi terdiri dari : Mee Tauhu ( mi dengan tahu berkuah dan sambal), nasi kuning, roti bakar, roti canai, dimsum dan telur setengah matang
  2. Paket makan tengah hari : ada masakan ala kampung, berbagai menu masakan rumahan ada seperti sayur bening, cah kangkung, cah sawi, terong balado, pepes ikan, cumi masak hitam, udang saus serta udang goreng tepung juga ada. Lalu aneka ikan bakar, kari kepala ikan, ayam penyet dan nasi ayam.
  3. Paket makan malam : aneka seafood, ikan bakar dan western food.

Nasi Ayam dan Kerabu Mangga Kaki Ayam Stamin Cafe


Nasi ayam, terbayang nasi dan ayam pastinya. Yap tak salah, menu seharga 4.50 RM, berapa rupiah ? Hitung sendiri ya tinggal di kali Rp. 3.450,- , lumayan murah sih. Terdiri dari nasi, dalam wadah terpisah ada ayam panggang berkuah lalu ditabur daun kemangi serta irisan lombok.

Sedangkan kerabu mangga kaki ayam, semacam sambal mangga gitu. Isinya mangga mengkal diserut lalu di campur dengan cabe halus dan kaki ayam goreng suwir disajikan dengan taburan daun bawang dan irisan mentimun serta tomat. Wuih...seger. Biasanya kerabu pakai ikan teri kering atau udang kering, tapi di sini pakai kaki ayam, unik kan. Layak dicoba deh! 

Menu Andalan dan Yang Banyak Di Cari


Ikan baulu bakar yang mengoda
Di cafe ini seafood adalah menu yang paling banyak dicari. Terutama aneka ikan bakar dan saus mangganya. Lalu hidangan seafood lainnya seperti ikan kukus halia, cumi aneka rasa, kerang saus, dan udang saus atau udang goreng. 

Pengunjung Cafe

Jadwal buka rumah makan tiap harinya
Cafe ini family frendly, jadi sangat cocok membawa keluarga makan di sini. Rata-rata pelancong menjadikan tempat ini sebagai tujuan wisata kuliner baik datang sendiri , berdua maupun berombongan. Selain warga lokal, dari luar kota pun banyak. Dari Malaysia semenanjung seperti Kuala Lumpur, Philipina, apalagi Indonesia. Menu makanan yang beragam serta familier di lidah menjadi daya tarik untuk kembali mengunjungi rumah makan ini. Harganya juga cukup terjangkau, nggak bakalan membuat kantong kita bolong.

Kalau aku berkesempatan main ke Bandar Tawau lagi, Stamin Cafe pasti masuk dalam daftar tempat makan yang harus di datangi lagi, nagih sih rasanya. Sampai kini pun masih terkenang rasa masakannya yang yummy.  Readers juga kan ? Mari makan!





Tami Asyifa
Seorang ibu dengan 7 anak, saat ini sedang menikmati menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya tapi tetap produktif. Pendidikan dan literasi adalah bidang yang menarik bagiku.

Related Posts

28 komentar

  1. Penasaran dengan menu andalannya

    BalasHapus
  2. Bismillah, semoga diberi rejeki dan umur panjang dan kesempatan dolan dolan ke Malaysia, biar bisa mampir ke cafe inih. Amien Yaa Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Semoga kesempatan itu segera datang dan coroncess segera pergi.

      Hapus
  3. kuliner ke negara tetangga
    sekali2 semoga bisa menikmati hehe

    BalasHapus
  4. Penasaran sama menu tetangga sebelah.

    BalasHapus
  5. Mbak... Aku jadi penasaran menu andalannya disana...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku jadi kangen pengen kesana lagi mbak... 😄yuk barengan.

      Hapus
  6. Kulineran sampai ke negeri sebelah ya bun, jadi penasaran rasanya ikan bakarnya bun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Negeri sebelahnya tetanggaan deket. Tinggal nyebrang dikit.

      Hapus
  7. Serasa horang kaya kayanya saya kalau jadwal makan siang di Malaysia, makan malam udah di Indonesia... Hehe.
    Enaknya deketan sama negeri tetangga ya, sepertinya nyaman banget suasananya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yay buka horang kaya, tapi karena tetangga deketan aja. Sesekali ngerasain suasana beda.

      Hapus
  8. Wohooo kuliner Malaydia yang sudah kucoba hanya di kawasan2 Melaka. Masukkan list dulu nih Stamin Cafe. Siapa tau sampe lagi ke negara Jiaran 😋

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum pernah ke Semenanjung malah.. Padahal tiket spesawat murah aja lho dari Tawau. Keburu korona, dan negeri tetangga itu ditutup rapat hingga kini.

      Hapus
  9. Wah keren ada arena panahannya, jadi pengen kesana tapi kok jauh hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Apalagi sekarang jauh dan ditutup aksesnya krn pandemi ini.

      Hapus
  10. hmmmmyummy ini masakan laut..paling suka udang n cumi..kota sukabumi yg paling enak ada ada d cost khusus masakan laut eh tp krn korona jd tutup...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sayang usia sdh tak mendukung. Si kolesterol nggak bisa di abaikan.

      Hapus
  11. Menunya bikin ngiler mba.. Pengen nyobain juga. Semoga suatu saat bisa kesana ya mba..

    BalasHapus
  12. Sama mbak, soal kulineran sambil jalan2 aku lebih suka keluar kota alias ke ungaran daripada semarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar makananya enak karena keburu laper setelah perjalanan ya.

      Hapus
  13. aku kalau mampir di tulisan bu tami berasa struggle jadi bikin laper hihi, btw aku juga pecinta seafood wabilkhusus cumi diapain aja bagiku selalu menggoda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cumi is yummy, sayangnya aku sudah harus berpisah dengan cumi. Mulai ada penumpukan kolesterol

      Hapus

Posting Komentar