A directory

8+Tips Memilih Ekspedisi Saat Pindah Rumah Antar Pulau

9 komentar

 

tips memilih ekspedisi saat pindah rumah

Assalamu’alaikum Readers.
Pernah ngerasain hidup nomaden? Harus siap pindah rumah dan memilih ekspedisi untuk mengirim barang dalam waktu yang sempit? Bagi peladang berpindah eh keluarga yang harus sering pindah rumah atau hidup nomaden karena harus mengalami rotasi tempat tugas atau alasan lain seperti kontrakan habis tidak bisa diperpanjang, panggilan kerja di tempat lain, mencoba mencari penghidupan yang lebih baik atau panggilan mendekat kepada orang tua karena telah lama merantau, pasti merasakan berpindah rumah dengan segala keriwehannya.

Hakekat hidup di dunia hanyalah persinggahan sekejap saja, bersiap lalu pergi lagi”

Qoute andalan kami ketika mendengar kata “mutasi” sehingga melo-melonya tak berkepanjangan ketika harus pindah meski kadang baru setahun - dua tahun tinggal di sebuah kota. Impian punya rumah sendiri meski mungil , dengan perabot dan desain interior yang instagramable berhias taman kecil dengan aneka bunga tetaplah impian yang tergambar dalam sebuah buku dengan judul rumah impian.

Boro -boro rumah dengan perabot dan desain interior seperti di situs-situs yang keren-keren itu, pengen beli oven tangkring saja mikirnya bertahun-tahun. Ntar kalau pindah gimana bawanya? Ujungnya nggak jadi beli juga. Pilihan hidup praktis dan minimalis adalah pilihan sadar bahwa tak semua impian harus segera diwujudkan. Mungkin nanti ketika kami pensiun, atau justru di akhirat kelak.

Begitulah, resiko mempunyai suami petugas negara yang harus siap ditempatkan dimana saja diseluruh wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Terlebih suami sejak awal mengisyaratkan harus selalu bersama, karena LDM itu berat, kami nggak sanggup. Yang jelas, hidup nomaden seperti ini , membuka ruang penerimaan bahwa dimana pun adanya , di bumi Allah ini adalah tempat terbaik yang sudah ditetapkannya sebagimana doa Nabi Nuh dalam Qur’an surah Al. Mukminun ayat 29 yang artinya :

Ya Tuhanku, tempatkan lah aku pada tempat yang Engkau berkati dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat”.

Masih Nunukan saja kok bukan Papua, ungkapan syukur dari sebuah kepasrahan dua tahun lalu saat khabar mutasi itu kami terima. Meski ketika melihat peta, waou lumayan jauh di utara sana berbatasan langsung dengan Malaysia Timur. Sebuah pulau kecil di tengah lautan yang diapit pulau-pulau lain itu harus ditempuh dengan pesawat selama satu jam lebih dari Balikpapan lalu dilanjut dengan pesawat kecil selama 20 menit atau dua jam lebih kalau mengunakan moda speedboat dari pelabuhan Tengkayu Tarakan.

Juga ketika sebulan lalu tiba-tiba kabar mutasi itu kami terima lagi, kaget banget! Perkiraan masih dua tahun lagi kami mutasi karena baru juga dua tahun di Nunukan ini, terlebih masih masa pandemi, kan pemerintah harus menghemat anggaran juga. Ooho .... Tidak bisa. Hari Kamis surat keputusan (SK) turun, Jum’at pelantikan dan Senin harus sudah di kantor baru. Tiga hari readers, bayangkan! Semalaman tak bisa tidur gegara mikirin bagaimana ngepacking barang lalu mengirimkannya via ekspedisi karena tak mungkin kami bawa sementara sejak bagasi pesawat berbayar, harganya jadi luar biasa mahalnya. Apalagi keluar kota dimasa pandemi kayak gini, harus rapid tes. Aaaargh ribet!

Bagaimana Jika Harus Pindahan Dalam Waktu Singkat?

saat harus pindah rumah dengan cepat

Tenang , stress dan panik justru membuat otak kita menurun aktifitasnya. Buat berpikir saja buntu apalagi bekerja, nggak bisa. Maksud hati ingin segera packing apa daya otak dan otot tak tergerak, jadinya malah bengong. Nah berikut tips jika readers harus mutasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Berbagi tugas dengan suami

Ya iyalah, begitu pastinya kan. Tapi tidak selalu lho, biasanya karena urusan rumah dengan segala pernak perniknya itu dalam kekuasaan istri, ratu di rumah gitu lho. Para suami canggung untuk turun langsung, salah satunya khawatir salah. Itu kalau aku sih. Jadi harus jelas pembagian tugasnya. Kalau aku, suami bagian mencari info kondisi tempat yang baru nanti seperti apa, apakah ada rumah dinas? Cari kontrakan atau beli rumah? Sementara aku bagian packing barang.

Memilih ekspedisi untuk mengirim barang

Meski sudah berusaha hidup minimalis tanpa perabot dalam rumah tangga namun barang berharga yang sayang untuk ditinggal adalah koleksi buku. Saat pindah dari Balikpapan ke Nunukan tiga bagian koleksi buku keluarga kami harus di sumbangkan ke sebuah lembaga. Jadi yang dibawa ke Nunukan tinggal sepertiganya. Dari yang sepertiga itu sebagian kecil diberikan ke sebuah lembaga juga. Beruntung aku terbiasa bebenah rumah rutin jadi selalu decluttering barang yang sudah tak terpakai

Mendatangi kantor ekspedisi menjadi hal pertama aku lalukan sebelum packing agar tahu ekspedisi apa yang melayani pengiriman barang ke kota tujuan, bagaimana syarat dan ketentuannya serta harga sebelum kita melakukan packing dan mengirim barang agar bisa memperkirakan seperti apa cara packing dan perkiraan harga yang harus dibayar.

Menginventarisir barang

Sebelum melakukan packing aku inventarisir dulu mana barang yang akan dibawa pindah ke tempat baru. Inipun masih harus dipilah lagi, mana yang dikirim lewat ekspedisi dan mana yang dibawa langsung. Lalu mana barang-barang yang akan ditinggal untuk disumbangkan atau dibuang karena sudah tak layak pakai. Semua dicatat dalam buku agar tidak ada yang terlewat.

Mulailah packing jangan menunda

Pekerjaan pokok saat pindahan adalah packing. Lakukan segera karena ini krusial banget, apalagi cara pindahan kami selalu mendadak seperti ini, tanpa ba bi bu, mutasi jreeng. Ada beberapa hal dalam packing ala aku yang efektif dan anti stress. 
  1. Kumpulkan dulu barang prioritas dan penting, lalu masukkan dalam tas khusus. Pertimbangkan lagi apakah akan dikirim melalui ekspedisi atau dibawa. Pertimbangkan keamanannya.
  2. Packing barang berdasarkan kategori, misal perabot dapur, buku , pakaian dan seterusnya. Kalau aku, aku kombinasikan antara buku dengan pakaian dengan pertimbangan agar tak terlalu berat bebannya sehingga rusak dalam perjalanan.
  3. Tempatkan lah barang pecah belah atau elektronik pada wadah khusus, biasanya ekspedisi akan memastikannya dan memberi perlakuan khusus.
  4. Beri label masing-masing wadah agar memudahkan kita membongkarnya nanti ditempat tujuan.
  5. Pakailah kardus yang tebal dan kuat, lapisi dengan plastik atau karung menjaga agar tidak basah jika terkena air saat dalam perjalanan. Biasanya ekspedisi membantu memberi karung, bisa gratis atau dengan tambahan harga.

Perhatikan apa yang tidak seharusnya dikirim lewat ekspedisi saat pindahan

Meski saat ini mengunakan pengiriman melalui ekspedisi lebih murah dibanding bagasi pesawat, namun perlu mempertimbangkan beberapa hal yang tidak seharusnya kita kirim melalui ekspedisi.

  1. Makanan, dengan pertimbangan rusak selama proses pengiriman.
  2. Tanaman , akan rusak dan mati . Perlu perlakuan dan jalur khusus dalam mengirim tanaman serta harus melalui balai karantina.
  3. Kertas tak penting, pastikan sebelum packing kertas-kertas tak penting ini sudah masuk agenda decluttering
  4. Perhiasan dan barang berharga, pertimbangkan keamanannya

Kirim barang ke ekspedisi maksimal dua hari sebelum keberangkatan

Usahakan mengirim barang maksimal dua hari sebelum keberangkatan untuk mengantisipasi adanya masalah pada barang-barang yang akan kita kirim. Jika ada barang yang tertinggal kita masih punya waktu mengirimkannya

Ada baiknya mencoba meminta penundaan

Tak ada salahnya kan dicoba, dan dua kali mengalami pindahan ke luar pulau dua kali pula mencoba meminta penundaan. Dulu saat pindah dari Balikpapan ke Nunukan masih lumayan waktu yang diberikan, saat itu pas cuti bersama lebaran ditambah penundaan sepekan, jadi ada waktu dua pekan. Sedangkan saat pindah dari Nunukan ke Samarinda kemarin, hanya dapat penundaan tiga hari. Lumayan lah mengurangi stress, dan ini merupakan proses pindahan terkilat, hanya enam hari. Hufh!

Tips Memilih Ekspedisi

ekspedisi yang oke versi aku

Jika sebelum-sebelumnya kami mengalami mutasi masih seputar antar kota, tidak demikian sejak dua tahun lalu. Antar kota antar pulau. Yang pertama terlintas adalah ribet dan bagaiman cara mengirim barang-barang kami. Jurus awal yang aku lakukan adalah: 
  1. Bertanya dengan yang sudah berpengalaman , ekspedisi yang bagus 
  2. Survei dan cek langsung
  3. Periksa review
Dengan patokan awal inilah, aku mencari ekspedisi yang pas buatku. Dua kali pindahan antar pulau, kali ini aku masih setia dengan ekspedisi yang sama. Layanannya memang memuaskan sih. Nah, aku mau bagi tips mencari ekspedisi yang mungkin bisa jadikan referensi buat pindahan nanti.

Pastikan perusahaanya legal

Penting banget ya ini, apalagi jika pengiriman barang kita dalam jumlah besar. Pastika di mana letak kantornya, bagaimana gudang penyimpanannya, bagaimana barang kita disimpan sebelum dikirim dan setelah sampai nanti. Pastikan semua aman.

Pastikan perusahaan jasa ekspedisi itu punya jangkauan yang luas

Cek kemana saja rute pelayanannya, nggak mungkin kan kita kirim barang eh ngambilnya di kota terdekat karena di kota tersebut belum ada kantor layanan. Bisa nambah biaya lagi dan ribet tentunya.

Mempunyai paket pengiriman yang beragam

Jika kita mengirim barang pindah rumah, pastikan ekspedisi yang akan kita gunakan ada layanan moving packing. Penting banget ini karena layanan pindah rumah tentu berbeda dengan layanan pengiriman biasa.

Nah ekspedisi yang aku pakai ini ada banyak layanan yang diberikan antara lain:
1. Cargo express via udara
2. Reguler express ( door to door)
3. Kirim hari ini (HIS) hari ini kirim, hari ini sampai
4. Hari ini kirim besok (HIB)
5. Pelayanan express ( Exp)
6. Pelayanan reguler (Reg)
7. Moving packing (Pindahan rumah)

Standar tarif kiriman yang jelas dan wajar

Jangan tergiur harga murah tapi nggak kompeten. Kudu hati-hati ini . Perhatikan ada tidaknya biaya tambahan seperti layanan packing khusus untuk barang tertentu, layanan repacking barang-barang ukuran kecil agar tidak tercecer, biaya angkut kuli pelabuhan dan printilannya juga harus dibicarakan. Jadi semua harus jelas dan tentunya wajar.

Perhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku

Pernah nggak sih kita kaget dengan ongkir yang mahal, kok gini sih. Kalau pengiriman barang sedikit sih nggak masalah tapi jika kita mengirim dalam jumlah besar akan terasa sekali. Sebelum mengirim barang pastikan bagaimana barang tersebut dihitung. Ada beberapa mekanisme penentuan tarif jasa ekspedisi :
  1. Berdasarkan berat, jadi ditimbang dan dihitung per kilonya
  2. Dihitung volume , biasanya untuk barang ringan tapi size besar. Caranya , barang dihitung panjang x lebar x tinggi lalu dibagi 4.000. Contoh 65 x50 x40/ 4.000 = 32, 25 kg maka dihitung 32 kg.
  3. Hitungan kubikasi (CBM) panjang x lebar x tinggi di bagi kubik , contoh 200 x 80 x 250/ 1000000 = 4 kubik.
Aku sih prefer suka yang ditimbang deh, karena jatuhnya lebih murah dibanding volume dan kubik. Selain itu pastikan layanan keamanan dan asuransinya.

Timing dan kecepatan

Perhatikan juga timing dan kecepatan pelayanan. Aku punya pengalaman , sudah janji barang mau di jemput eh seharian nunggu nggak diambil-ambil juga. Padahal saat pindahan gini aku harus berpacu dengan waktu. Nah ekspedisi yang sudah dua kali aku pakai ini, siap menjemput barang sesuai timing yang disepakati. Selalu pastikan :
  1. Sigap dan cepat melayani customer
  2. Ada layanan jemput barang, ribet kalau mesti mengantar banyak barang ke kantor ekspedisi
  3. Ketepatan pengiriman dan estimasi barang sampai tujuan

Mempunyai Fasilitas tracking

Jangan lupa milikilah resi, karena dengan resi ini kita bisa melacak kiriman barang sampai sejauh mana. Dan pastikan ekspedisi yang kita gunakan mempunyai layanan cek resi atau fasilitas tracking Kita tinggal klik disini lalu masukan nomor BPC pengiriman dan klik cek .

Layanan armada yang memadai

Ini juga salah satu faktor pertimbangan kita mengunakan ekspedisi tersebut atau tidak, karena jika kita mengirim barang dalam jumlah besar dan harus dijemput ada waktu yang ditentukan memerlukan armada yang memadai.

Kini aku sudah sebulan di tempat baru, kota Samarinda. Barang – barang yang kukirim sudah sampai dalam kondisi utuh tidak kurang satu pun sepuluh hari sejak kedatanganku. Artinya tepat waktu sesuai estimasi. Ah iya, mereka juga menerima layanan perubahan alamat pengiriman lho. Awalnya saat packing kita masih belum tahu tepatnya akan tinggal dimana. Jadi sementara alamat yang dituju rumah teman karena kita menginap di hotel sampai mendapat rumah dinas atau kontrakan. Ternyata rumah teman kami itu kecil, tak cukup menampung barang kami.

Setelah mendapat kontrakan, aku langsung menghubungi kantor ekspedisi tujuan dan meminta barang dikirim ke alamat baru. Mereka minta nomor resi dong, iyalah kan menjaga keamanan layanan pada customer. Begitu barang sampai, langsung diantar ke alamat kami yang baru.

Oke readers, tak perlu stress jika harus pindahan lagi dan lagi. Capek sih iya tapi senang, karena kita bisa menjelajah negeri ini lebih banyak lagi. Akan banyak teman dan pengalaman baru yang menyenangkan. Apalagi jika sudah punya langganan ekspedisi barang yang mumpuni dan terpercaya. Makanya pastikan memilih ekspedisi dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat.

 

 

Tami Asyifa
Seorang ibu dengan 7 anak, saat ini sedang menikmati menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya tapi tetap produktif. Pendidikan dan literasi adalah bidang yang menarik bagiku.

Related Posts

9 komentar

  1. Untuk pertama kali saat pindah ke Kalimantan saya nggak paaki terus Bu, dan jadi hasilnya banyak barang byg ketinggalan rusak dan hilang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah, sayang banget ya mbak. Semoga dapat ganti yang lebih baik.
      Terima kasih sudah mampir disini.

      Hapus
  2. Masya Allah mba, pasti seneng ya bisa keliling ke berbagai daerah. Tapi aku baru denger kata pindahan aja udah pusing hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya perlu dicoba deh mbak Zakia,. Iya senengnya dapat banyak pengalaman dan kesempatan keliling tempat-tempat baru.

      Hapus
  3. Buun, jadi cengar cengir saya, betapa 2 tahun nikah sudah 6x pindah kontrakan (kontraktor dududu). Plaing ribet sewaktu pindah dari Surabaya ke Bogor, barang-barang belum banyak tapi sudah ribet packing dan kirim-kirimnya. Jadi tercerahkan baca artiken Bunda, tipsnya TOP BGT GTL. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dinikmati saja, Lama-lama terbiasa. Makasih ya, Alhamdulillah kalau ada manfaatnya.

      Hapus
  4. MasyaAllah, artikelnya manfaat sekali, Mbak. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak Nia. Terima kasih juga sudah manpir

      Hapus
  5. Belum pernah punya pengalaman pindah2 rumah sih... cuma sekali aja waktu pindah dari Salatiga ke Semarang, itu juga barang2 udah kujual2in dulu biar nggak terlalu ribet ngangkutnya hehe.

    Btw, toss bu.. aku juga nggak kuat kalau LDM...

    BalasHapus

Posting Komentar