A directory

Menghadapi Deadline Saat Internet Down Indonesia

8 komentar

 

Deadline kerap kita alami dalam kehidupan sehari-hari, dan saat mendekati deadline untuk beberapa pekerjaan sementara jaringan internet down dalam waktu yang lama, tahu kan gimana rasanya? Kesel plus gemes campur penasaran tapi nggak tahu penyebabnya. Bagi pengejar deadline, kayaknya harus segera insaf deh. Nunjuk diri sendiri. 

Internet Down dan Deadline


Teman-teman mengalami nggak gangguan jaringan parah sehari kemarin? Waktu pagi masih aman-aman saja hingga sore sekitar pukul 18 WITA, tiba-tiba pas mau buka browser nggak bisa. Mulai panik dong, ada beberapa link blog teman yang belum sempat di BW. Udah gitu saat akan setor link tulisan ke beberapa grup literasi, nggak bisa buka blog untuk mengcopy link. Apalagi buka link google form untuk setoran, sama nggak bisa buka. Ya sudahlah tunggu sampai malam.

Ibu-ibu komplek pada tanya dan ngeluh mengapa indi home mereka tidak bisa digunakan. Tak lama beredar berita bahwa terjadi kerusakan kabel di daerah Marangkayu, sebuah daerah yang terletak antara Samarinda - Bontang. Sempat percaya sih, padahal nyatanya bukan gangguan lokal tapi nasional. Nyesel deh percaya hoax. 

Akhirnya pasrah setelah berbagai usaha untuk tetap bisa menyetor tulisan ke beberapa komunitas literasi. Pada komunitas one day one post, segera kuhubungi kakak PJ untuk izin sebab tak bisa menyetor tugas hari itu. Sementara di kelas literasi ibu profesional, Teman-teman sudah berusaha mengulurkan bantuan untuk mengcopy paste ke platform yang support dan membantu penyetoran ke link setoran web KLIP.

Balik lagi, apa dayaku, saat akan membuka draf di google dokumen pun nggak bisa terbuka. Dan yah…! Akhirnya cita-cita setoran penuh 30 hari di bulan September ini bakalan nggak terwujud. Janji berpartisipasi untuk tema tantangan menulis pekan ini pun nggak bisa dipenuhi.

Gangguan nasional (Ganas) jaringan Internet


Kejadian layanan internet mati kemarin ternyata bukan gangguan lokal tapi hampir merata di beberapa wilayah Jasuka (Jawa-Sumatera-Kalimantan).  Dari berbagai portal berita online pihak terkait sudah memberi penjelasan terkait gangguan ini. SVP corporate communications and investor relation Telkom, Bapak Ahmad Riza segera merilis pernyataan permintaan maaf dan menjelaskan penyebab terjadinya internet down ini. Ahmad Riza mengakui adanya kerusakan sistem komunikasi laut untuk sebagian besar wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan pada ruas Batam hingga Pontianak sehingga penguna indi home tidak dapat mengakses layanan internet.

Senada dengan Ahmad Riza, Presiden corporat communication Telkomsel, Denny Abidin juga menjelaskan, bahwa telah terjadi gangguan layanan Telkomsel pada daerah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Natuna, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Untuk itu atas nama perusahaan, Denny Abidin meminta maaf jika pelanggan Telkomsel dan penguna Telkomsel orbit tidak bisa menggunakan layanan provider ini.

Pihak perusahaan berusaha segera melakukan perbaikan, dan berjanji akan segera normal tengah malam kemarin. Nyatanya tidak semua bisa langsung normal. Hingga dini hari tadi, bahkan hingga saat ini, jaringan belum selancar biasanya.

Caraku menghadapi deadline


Deadline sering diartikan batas waktu dalam mengerjakan tugas. Biasa kita suka rancu dengan dateline, atau garis batas/tanggal batas. Keduanya punya kemiripan makna sih, makanya keduanya sering digunakan untuk memberi batas penyelesaian pekerjaan.

Deadline itu ibarat buah simalakama bagiku, melakukan pekerjaan mendekati deadline itu menjadi sesuatu yang menantang. Saat adrenalin memuncak karena sudah di ambang batas waktu, saat itu malah ide-ide mengalir deras. Mungkin karena dipaksa kali ya, jadi keluar ide. Sebaliknya saat jauh dari deadline malah nggak nemu ide karena pikiran kita ah santai masih lama. Kebiasaan nggak bagus sih.

Sebenernya aku bukan deadliner sejati sih, karena selagi mampu aku berusaha untuk tidak mengumpulkan tugas terlalu mepet batas waktu yang sudah ditentukan. Biasanya maksimal sehari sebelumnya jika pekerjaan itu dalam hitungan hari. Sedangkan jika dalam hitungan jam, maksimal 3 jam sebelum batas waktu habis. Apa yang sebaiknya kita lakukan agar tetap happy ketika menghadapi deadline? 

Rencanakan agenda sepekan

Biasanya kita sudah punya agenda bulanan atau pekanan meski ada hal-hal yang tak terduga. Agenda pekanan ini kemudian di break down menjadi agenda harian. Nah agar tidak ada yang terlewat atau lupa, tulislah agenda pekanan dan harian tersebut dan pilah mana yang prioritas, mana yang mendesak untuk segera dikerjakan.

Jangan pernah menunda

Ini mah penyakit banget ya, management waktu serapi apapun susunannya jika mindset suka menunda ini nggak hilang, maka kita akan jadi deadliner sejati yang ujung-ujungnya tugas kita selesai diakhir waktu dengan hasil yang nggak maksimal atau nggak sempat mengerjakan karena kehabisan waktu (Tutuk kepala sendiri… ). 

Memperkirakan waktu pengerjaan

Estimasi waktu yang dibutuhkan juga penting agar bisa menyelesaikan tugas tepat waktu dan tidak diburu-buru. Jika kita berulang melakukan pekerjaan yang sama pasti sudah tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas kita.

Tetapkan kadang waktu

Setelah tahu, estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, tetapkan kandang waktu dengan disiplin. Biasanya jika kita tidak disiplin maka satu demi satu pekerjaan kita akan mundur dari waktu yang ditentukan. Dan tentu aja, beberapa item akan tertunda bahkan batal.

Antisipasi gangguan

Mood yang kadang berubah, atau gangguan yang tiba-tiba datang bisa jadi merusak agenda kita. Makanya, kita harus mempersiapkan rencana jika tiba-tiba gangguan itu datang. Siapkan waktu untuk mengatasi mood atau gangguan dalam rencana kerja kita. Saat waktu yang sudah kita siapkan tak terpakai, bisa digunakan untuk istirahat mengambil jeda sejenak. Harus diingat saat estimasi waktu kita mepet, mood harus dijaga agar tidak hilang di tengah jalan. Dan berusaha meminimalisir gangguan.
"Kesempatan emas tak akan datang dua kali, jangan menunda. "

Kesimpulan


Sungguh kita tidak bisa mengatur apa yang akan terjadi ke depan, bahkan untuk satu menit pun waktu yang ada. Namun, kita bisa merencanakan. Ketika rencana itu tak seindah rancangannya, akibat sesuatu yang tak terduga, hanya kelapangan dada menerima apapun yang terjadi dan berusaha mencari solusi yang terbaik.

Internet down kemarin menjadi pelajaran penting sebuah perencanaan dan antisipasi ketika terjadi gangguan yang tak kita harapkan. Juga pelajaran penting bahwa kesempatan itu tak datang dua kali, jangan menunda

Tami Asyifa
Seorang ibu dengan 7 anak, saat ini sedang menikmati menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya tapi tetap produktif. Pendidikan dan literasi adalah bidang yang menarik baginya.

Related Posts

8 komentar

  1. Mbak Taminkeren. Curhat jadi tulisan panjang.

    BalasHapus
  2. Cakep mbak, jadi ikutan trending nih kalau dah sebut merek. Hehehe. Jadi perjuangan tersendiri ya, mb. Sama-sama merasakan

    BalasHapus
  3. Tapi aku di Batam aman-aman aja sih, ntah gimana kalau tanpa internet.. Kacau dah.

    BalasHapus
  4. Ya ampuun bu aku lagi di lombok dan susah banget dapet sinyal dari kemarin. Nginep di hotel dan selalu mengandalkan wifi hotel karena sinyal hp suka nggak ada. Eh ganguan gitu padahal lagi dikejar deadline juga. Rasanya tuh :")

    BalasHapus
  5. Sukaaaaa mbaaaak... kalau gak telat aku menangin nih hihihi

    BalasHapus
  6. Hihihi, kalau ngejar DL itu serasa memacu adrenalin 🙈

    BalasHapus
  7. Meski kapok jadi pejuang deadline, tapi tetep aja masih suka dilakuin aku tuu..hehe

    BalasHapus
  8. Walau aku pakai produk telkom tapi pakainya wifi.id jadi sepertinya down-nya ga kaya yang pakai indiehome heheheh
    Tapi emang lumayan kesel juga kalau sinyal internet jadinya melambat

    BalasHapus

Posting Komentar