A directory

Cinta yang Berpikir, Manual Book Metode Charlotte Mason

7 komentar

 

Cinta yang Berpikir review buku


Gambaran pendidikan yang ideal itu seperti apa sih? Kepingan pertanyaan ini mengendap lama di kepalaku sampai suatu hari seorang teman meminjamkan buku Cinta yang Berpikir dan langsung membuatku jatuh hati. Saat itu, batas waktu peminjaman hanya 7 hari, sementara buku ini begitu memikat hingga kalimat demi kalimat kudu direnungi lebih dalam lagi. Nggak puas hanya meminjam akhirnya aku mendapat kesempatan memiliki buku ini ketika bergabung dalam komunitas Charlotte Mason Indonesia.

Siapa sih yang nggak pengen mendapat pendidikan dengan jam belajar yang singkat, tanpa hafalan yang garing dan nggak penting, mata pelajaran yang bervariasi, tidak ada PR, tidak ada sistem rangking, banyak hand on atau prakarya, ada apresiasi seni dan budaya, jadwal penjelajahan alam dan bermain bebas? Mau dong ya... ,terlebih diatas semua itu terbentuk karakter anak yang kuat. Nggak mustahil kok, bahkan sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Miss Mason lah gurunya.

Buku Cinta yang Berpikir, manual pendidikan karakter Charlotte Mason


“ A thinking love – Cinta yang berpikir. Mengapa perlu predikat “berpikir” untuk melengkapi cinta? Karena ternyata cinta saja tidak cukup. “ Ellen Kristi


Buku ini ditulis oleh Ellen Kristi, praktisi homeschooling yang tinggal di Semarang Jawa Tengah ketika berproses memilih metode pendidikan buat anak-anaknya, hingga suatu hari menemukan momen AHA ketika membaca gagasan -gagasan pemikiran Miss Mason tentang pendidikan anak dan mantap menuliskannya, agar ide-ide pendidikan anak yang cemerlang ini sampai pada masyarakat luas pada tahun 2012.

Identitas buku

Sampul buku cinta


Buku bersampul putih dengan tulisan berwarna pink dilengkapi gambar anak-anak yang bebas bermain di alam ini terdiri dari xviii + 263 halaman, termasuk kata pengantar, cara mengunakan buku dan daftar isi. Dibagian akhir buku ada lampiran-lampiran filosifi pendidikan Charlotte Mason (CM) , living book yang disarankan, bahan belajar dan metode CM serta daftar referensi penulis.

Diterbitkan oleh Ein Institute yang beralamat di Jl. Jeruk VII no 24 Semarang dengan penyunting naskah Willy Chrisna Dinata dan desain sampul yang cantik oleh Eunike Nugroho. Ber ISBN -13 : 978-979-8816-36-9 setelah cetakan pertama pada tuhun 2012, dan di tahun 2016 terbit cetakan revisi.

Sekilas tentang Charlotte Mason


Sebagai prolog buku Cinta Yang Berpikir, Ellen Kristi memperkenalkan Miss Mason sebagai gurunya. Mbak Ellen bermaksud agar pembaca mendapat gambaran gagasan dan pemikiran Charlotte Mason. Mengusung metode pendidikan yang liberal, eits jangan alergi kata liberal dulu ya. Liberal disini adalah kebebasan belajar, serupa dengan merdeka belajar yang akhir-akhir ini begitu sering didengungkan dalam sistem pendidikan kita. Selain itu Miss Mason juga relegius, sesuai dengan agama yang ia anut. Dalam menyusun kerangka berpikirnya Miss Mason selalu menyelarasakan dengan perintah Tuhan.

Guru yang lahir di Inggris pada tahub 1842 ini bukan guru biasa, seorang perempuan progresif yang banyak berpikir, merenung, membaca, menulis dan menguji teori-teori dengan praktek. Ia bertekad mengadikan dirinya untuk dunia pendidikan dengan moto hidupnya : For children’s sake atau semua untuk anak-anak.

Konsep-konsep pendidikan ala CM diterbitkan adalam 6 seri, Home Education, Parents and Chlidren, School Education, Ourselves, Formation of Caracter, dan To wards a Philosophy of Education. Semua ditulis dalam bahasa Inggris klasik abad pertengahan yang butuh effort lebih untuk memahaminya. Itulah alasan yang mendorong Ellen Kristi menulis buku Cinta yang Berpikir ini.

Sekilas Isi Buku Cinta yang Berpikir 

Isi buku CM


Secara garis besar buku ini berisi 4 pokok pikiran yaitu filosofi, kurikulum , komparasi dan lampiran – lampiran yang melengkapi penerapan metode CM dalam pendidikan anak. Pengelompokan ini memudahkan pembaca memahami buku ini

Filosofi pendidikan dalam metode CM


Bagian ini merupakan fondasi intelektual dari bagian-bagian lainnya. Jadi sebelum beranjak ke bagian lainnya, kita diharapkan memahami bagian ini. Ada sepuluh bab yang berisi konsep-konsep kunci filosifi pendidikan Charlotte Mason seperti a thinking love, premis terkait hakekat orangtua dan anak, tiga pertanyaan fundamental pendidikan, desire of knowledge, education in is atmosphere dan konsep filosifis lainnya.

Setiap anak adalah pribadi yang unik dan misterius. “ Engkau bisa saja menuntun kuda-kudamu ke air, tapi kau tak bisa memaksanya minum, engkau bisa menyajikan ide-ide pada pemikiran cemerlang anak tapi kau tidak tahu ide mana yang akan diserap dan ide mana yang akan ditolak. ( filosofi gelar perjamuan ide ( hal. 61)

Dari bagian ini kita bisa menemukan beberapa poin filosofis pemikiran Miss Mason sebagai berikut:
  1. Anak terlahir sebagai pribadi yang utuh sehingga membutuhkan pendidikan yang respek pada pribadi anak secara holistik
  2. Anak yang terlahir dibekali dengan potensi, inilah fungsi dan tugas pendidikan memelihara potensi anak
  3. Orangtua mempunyai otoritas, principle – centered parenting: relasi orangtua-anak yang berpusat pada prinsip.
  4. Kodrat pembelajar yang dimiliki oleh anak
  5. Instrumen pendidikan berupa atmosfer, disipline dan ide-ide hidup

Sekilas Kurikulum dalam metode CM


Bagian dua dari buku ini berisi tentang konsep dan instruksi metodis untuk menerapkan pendidikan berbasis metode CM. Kita akan dibawa berkenalan dengan metode-metode kunci CM seperti living books, narasi, natural study, short lessons, generous curriculum, short reading dan banyak lagi. Mempraktekan bagian dua dari buku ini harus sudah memahami prinsip CM bahwa kita harus tahu alasan berbuat sesuatu dengan cara tertentu, bukan sekedar asal meniru.

Setiap bayi terlahir dengan membawa banyak agenda belajar, asal diberi kesempatan, otomatis ia akan mencari tahu berbagai hal menarik tentang dunia sekitarnya. Memaksakan target-target belajar lain di masa perkembangan jiwa-raganya saat belum siap, membuat anak kelelahan dan justru bisa menghambat perkembangan hasrat belajar alaminya (hal 82).

Sekilas komparasi


Berisi perbandingan antara metode CM dengan metode-metode pendidikan lainnya secara filosofis, metodis, maupun teknis. Ada perbandingan antara unit studies, unschooling, clasiccal education, Montessori dan Waldorf. Kelima metode ini cukup populer di kalangan pelaku homeschooling, di samping itu, juga mempunyai kedalaman fisiologis masing-masing.

Jadi kalau sedang mempertimbangkan memilih homeschooling boleh banget mencari referensi sebanyak-banyaknya, salah satunya dengan membaca perbandingan metode CM dengan metode lainnya. Dan dalam buku ini, dijelaskan komparasi kelima metode di atas. Unit studies berakar dari pemikiran filosofis John Herbart, Unsechooling dari JJ.Rousseau, Clasiccal education dikembangkan dari pemikiran filsuf kuno Yunani sementara montessori dibangun dari pemikiran Maria Montessori dan Waldorf berasal dari ajaran Rudolf Steiner.

Lampiarn-lampiran


Berisi kompilasi 20 filosofi pendidikan Charlotte Mason yang sudah diuraikan dalam buku ini di halaman-halaman sebelumnya. Ada juga lampiran daftar buku untuk bahan narasi berupa living books yang direkomendasikan Ambleside Online dan berbagai sumber dengan metode CM. Contohnya kisah Peter Rabbit untuk anak usia0-7 tahun. Dongeng-dongen asli dari Hans Christian Andersen untuk anak 7-13 tahun. The Return of the King atau Uncle Tom’s Cabin dari Harriet Beecher Stone untuk anak 13-18 tahun. Kayaknya nggak asing ya dengan judul-judul buku diatas.

Nah kalau kita masih penasaran dengan metode CM, dalam lampiran buku ini juga disertakan bahan belajar metode CM lebih lanjut seperti seri Home Education , buku pendamping Charlotte Mason Study Guide karya Penny Gardner juga website , Grup facebook, Blogs yang membahas dan mengadakan diskusi pendidikan dengan metode Charlotte Mason.

Insight Setelah membaca buku ini


Meski buku Cinta yang Berpikir sudah ada di tangan dari 2017 tapi nggak bosen-bosen untuk dibaca, terutama ketika mulai goyah dengan kegiatan homeschooling anak-anak. Secara punya anak yang memilih HS itu nggak selamanya lempeng jalannya. Kadang juga nangis tanpa berair mata kalau mentok. Makanya anaknya belajar, orang tuanya apalagi, harus terus belajar.

Huu, saking serunya nggak kerasa sudah panjang lebar. Semoga nggak spoiler ya aku. Setelah membaca buku ini jadi terjawab bahwa tujuan pendidikan jika hanya diletakkan pada kecemerlangan bidang akademis, kecakapan dan sukses mendapat pekerjaan itu merupakan tujuan rendahan. Tujuan pendidikan tingkat tinggi ketika seorang anak mampu menjadi pribadi yang utuh dan siap menebar kebaikan bagi semesta. Pengen tahu lebih detail gimana caranya? Harus baca dong bukunya!

Tami Asyifa
Seorang ibu dengan 7 anak, saat ini sedang menikmati menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya tapi tetap produktif. Pendidikan dan literasi adalah bidang yang menarik bagiku.

Related Posts

7 komentar

  1. Baca buku ini seru, walau diulang tetep nggak bosenin

    BalasHapus
  2. Baca tulisan kakak tentang buku ini, jadi mau beli bukunya deh

    BalasHapus
  3. Lengkap banget infonya ttg buku ini. Jadi pengen ikutan baca 🤩

    BalasHapus
  4. aku tertohok, udah dari entah tahun berapa, dan belom kelar-kelar bacanya. Somehow aku ga gitu cocok dengan cara charlotte mason, tapi juga paham cara dia itu baik untuk ditiru. Jadi lah dilema antara tau teori tapi berat praktik, hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi. Sama kak.. Penasaran juga tapi biasanya buat pengayaan nya aja. Susah praktiknya. Biasanya kami electic hs nya.

      Hapus

Posting Komentar