Assalamu'alaikum Readers,
Sebagai generasi yang menghabiskan masa kanak-kanak di era 80-an, kisah Ande Ande Lumut tentu tak asing lagi. Selain dituturkan langsung sebagai dongeng sebelum tidur, juga bisa kita baca melalui buku cerita. Sebuah kisah yang menarik bagi anak-anak. Sayangnya di masa kini, cerita rakyat semacam ini sudah jarang terdengar lagi.
Jaman sudah bergeser dan ketertarikan anak-anak telah berubah. Komik Amerika, komik Jepang serta aneka anime lebih menarik daripada legenda dalam negeri atau cerita rakyat yang populer di jaman kita dulu. Agar balance, selayaknya kita menghidupkan lagi tradisi mendongengkan cerita rakyat agar anak-anak mengenal budaya negeri ini. Nah bagaimana sih kisah Pangeran Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji bertemu kembali setelah berpisah sekian lama? Ada yang masih ingat dengan kisah ini?
Ringkasan Cerita Rakyat Yang Populer
Tersebutlah kerajaan besar di Jawa Timur pada masa itu. Kerajaan Kahuripan yang berada wilayah Kediri dan sekitarnya hingga perbatasan Jawa Tengah. Sayangnya kerajaan ini pecah menjadi dua: Jenggala dan Kediri. Perpecahan ini diiringi dengan perang saudara yang tiada henti hingga suatu hari terjadi perang besar.
Pangeran Panji Asmarabangun pun turun membela kerajaannya. Perang yang sangat sengit membuat istri pangeran ketakutan dan pergi dari istana. Singkat cerita pasangan muda itu terpisah hingga perang usai. Menyadari hal itu, sang pangeran segera mencari istri tercintanya.
Berbagai tempat sudah dijelajahi, dari kota hingga pelosok desa. Namun, sang istri tak mudah untuk dijumpai. Sampailah sang pangeran di desa Dadapan. Di desa ini pangeran menyamar sebagai rakyat biasa dan tinggal sebagian anak angkat Mbok Rondo Dadapan. Melihat sang anak kian berumur, juga gagah serta rajin bekerja. Mbok Rondo memintanya menikah. Maka dibuatlah pengumuman pencarian jodoh bagi anak angkatnya itu. Khabar pencarian jodoh ini segera menyebar.
Sang Pangeran yang sudah berganti nama menjadi Ande Ande Lumut ingin menemukan Dewi Sekartaji istrinya, sepakat dengan rencana ini. Beberapa gadis berkeinginan untuk mendaftar. Terlebih saat mendengar ketampanan pemuda yang mencari jodoh itu. Tak terkecuali 3 anak gadis mbok Rondo dari desa seberang. Mereka adalah Kleting Merah, Kleting Ijo dan Kleting Biru. Sebenarnya masih ada satu lagi saudara trio Kleting itu, yakni Kleting Kuning. Namun jauh-jauh hari mereka melarang Kleting Kuning ikut sayembara karena sadar sesungguhnya Kleting Kuning lebih cantik dan lembut tutur katanya.
Hari yang ditentukan tiba, perjalanan trio Kleting ke desa Dadapan tak berjalan mulus. Ada Yuyu Kangkang yang menghadang di jalan. Mereka hanya boleh melewati jalan itu setelah bersedia dicium oleh Yuyu Kangkang. Demi lancarnya perjalanan. Ketiga Kleting itu bersedia memenuhi permintaan Yuyu Kangkang. Sampailah mereka di desa Dadapan. Sayangnya sang pangeran tak berkenan. Aroma Yuyu Kangkang terasa hingga Panji Asmarabangun tak sudi memilih tiga Kleting.
Diam-diam Kleting Kuning yang mempunyai firasat bahwa pemuda Dadapan itu adalah suaminya, pergi menyusul tiga saudarinya. Sebelum sampai di tempat Yuyu Kangkang, Kleting Kuning melumuri tubuhnya dengan kotoran. Tubuh jorok dan bau membuatnya lepas dari upaya jahat Yuyu Kangkang. Betapa bahagia pemuda Dadapan itu mendapati Kleting Kuning yang tak lain adalah Dewi Sekartaji istrinya.
Beberapa Versi Cerita Rakyat Ande Ande Lumut.
Selain diklaim sebagai cerita rakyat dari Jawa Timur dengan latar belakang Kerajaan Kahuripan, Kediri dan Jenggala, juga Sungai Brantas tempat Yuyu Kangkang mengambil keuntungan dari para Kleting. Ada juga versi Jawa Tengah meski latar belakang kerajaannya tidak diketahui dengan pasti lengkap dengan Bengawan Solo sebagai sungai tempat Yuyu Kangkang berada. Yang jelas kalau kita jalan-jalan ke Pegunungan Ungaran tepatnya di desa Sumowono, kita akan menemukan air terjun yang diberi nama Kleting.
Selain latar belakang cerita dengan banyak versi, tokoh utama kisah ini juga beragam. Selain Pangeran Panji Asmarabangun juga ada versi Pangeran Putra, Pangeran Kusumayuda. Demikian juga ada tokoh putrinya, ada Dewi Sekartaji juga Galuh Candra Kirana. Yang diklaim sebagai versi tradisional berbasis sejarah adalah kisah Pangeran Kusumayuda dan Dewi Galuh Candra Kirana, sementara versi Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji hanya legenda.
Pesan Moral Dalam Cerita Rakyat Ini
Sebagai kisah dengan kearifan lokal, tentu cerita rakyat penuh dengan pesan moral. Selain unsur intrinsik berupa latar belakang peperangan dua kerajaan juga tema yang sangat membumi. Seperti cerita rakyat pada umumnya, selain tokoh protagonis juga ada tokoh antagonis. Sementara alur cerita merupakan alur maju.Mengambil tema kisah cinta sejati dan kesetiaan. Cerita rakyat ini menegaskan tentang pentingnya:
- Kesetiaan, meski terpisah ruang dan waktu suami istri harus saling menjaga kesetiaan.
- Keteguhan, meski ujian datang silih berganti setiap pasangan harus punya keteguhan mempertahankan pernikahan.
- Kegigihan, dibalik perjuangan membela negara, membela kehormatan juga sangat penting.
- Sifat sombong dan tamak, merupakan sifat yang tak terpuji yang pada akhirnya merugikan diri sendiri.
"Kehidupan suami Istri pasti ada ujiannya, butuh ketangguhan dan ketabahan dalam melewati setiap ujian, bukan menyerah tapi berjuang untuk sampai pada tujuan."
Penutup
Cerita rakyat ini masih relevan menjadi dongeng sebelum tidur buat anak-anak kita. Selain turut nguri-uri budaya negeri sendiri juga masih aman dari Cinderella sindrom karena tak ada unsur sulap atau sihir, harapan kosong upik abu yang ingin menjadi penghuni istana dan mimpi mendapatkan Pangeran idaman.
Meskipun jika diperhatikan dengan cermat, cerita Ande Ande Lumut ini juga ada benang merahnya, bahwa kebahagiaan itu ketika hidup mulia di istana kerajaan setelah penderitaan sebagai rakyat jelata. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dalam setiap kisah kehidupan.
Udah jarang banget kayanya cerita atau dongeng yang berlatar belakang kehidupan masyarakat Indonesia zaman dulu.
BalasHapusTerima kasih Mbak Tami sudah share cerita ande-ande lumut, bisa jadi referensi cerita buat anak-anak nih sebelum ke peraduan
Wah, saya baru pertama kali tahu versi cerita Ande-Ande Lumut yang ini. Yang biasanya tidak diceritakan bahwa mereka awalnya adalah suami istri.
BalasHapusSaya suka dengan cerita rakyat kayak gini. Tapi saya juga baru tahu ada versi ande-ande lumut yang lain. Dulu di tv suka diputar cerita² rakyat. Harusnya sekarang juga gitu ya. Biar anak² tahu kalau kita juga punya cerita rakyat yang bagus seperti di negara² luar sana seperti Superman dan Batman.
BalasHapusBener banget untuk menjaga kehormatan. Tidak pasrah untuk menjadi kotor. Gara-gara ciuman yuyu itu.
BalasHapusSaya malah baru tahu kalo Raden Asmarabangun itu Ande-ande Lumut. Selama ini tahunya cuma kisahnya saja. Terima kasih, Bu Tami.
BalasHapusDulu aku selalu diceritain ini bu kalau gak cerita rakyat lain. Suka banget dengerin kisahnya sebagai pengantar tidur karena masih belum kecanduan gadget wk
BalasHapusDulu zaman SD aku suka beli buku cerita kecil2 salah satunya kisah Ande Ande Lumut. Tapi baru sadar bahwa kelenting kuning itu aslinya istrinya Ande Ande Lumut sendiri. Terus dulu gambarnya yuyu kangkang itu seokor kepiting yang bau.
BalasHapusKisahnya Kelenting kuning rada mirip cinderella juga ya kak. Dimana kakak tiri cinderella juga berusaha untuk menikahi pangeran. Cuma disini gak ada unsur sihirnya ibu peri murni kecerdasan kelenting kuning aja.
Aku tahu cerita ini, tapi nggak tahu kalau ada beberapa versi. Info soal ini -- Pegunungan Ungaran tepatnya di desa Sumowono, kita akan menemukan air terjun yang diberi nama Kleting --- aku baru tahu lo mbak. Jadi pengen cari lokasinya di mana, hehe.
BalasHapusUdah lama banget ga baca kisah dongeng nusantara. Memang udah jarang banget anak-anak kecil sekarang yang tau dongeng nusantara. Aku baru tau bun kalau dongeng Ande-Ande Lumut ini ada beberapa versi.
BalasHapusMasyaallah... Kepikiran aja nih si bunda angkat tema legenda. Kereeen
BalasHapusBtw... Jadi tahu ini asal muasal nama Yuyu Kangkang ternyata dari cerita ini
Jujur ini pertama banget tahu versi cerita seperti yg bunda tulis.. heheheh
BalasHapus