A directory

Kampanye #Kejuaslicheck, Langkah Mudah Memilih Keju Berkualitas

16 komentar
Kampanye keju asli check KRAFT

Kampanye #kejuaslicheck, mengingatkan saya pada proses belajar yang kami jalani. Sebagai ibu dengan anak yang memilih belajar secara homeschooling, membuat saya ikut belajar dan melakukan inovasi cara belajar hingga suatu saat kelompok belajar kami membahas tentang keju. Woa menarik sekali waktu itu, kami jadi tahu tentang berbagai macam keju, komposisi keju yang asli dan berkualitas serta cara sederhana membuat keju. Dan ternyata keju, bukan makanan asing bagi kita, bahkan sejak zaman dahulu pun, kuliner nusantara sudah mengenal keju, misalnya Dangke dari Sulawesi atau Dali ni Horbo dari Sumatera Utara. 

Keren banget kan nenek moyang kita, mereka mengkonsumsi bahan makanan asli berkualitas.  Tapi ketika membahas bahwa tidak semua keju yang beredar di pasaran itu terjamin kualitasnya. Jadi speechless rasanya. 

Mentor kami memaparkan beberapa keju yang beredar di pasaran Indonesia komposisi bahan susunya hanya 5,6 persen sementara 94,4 persen sisanya adalah campuran yang seharusnya tidak ada dalam pembuatan keju. 

Kenyataan ini membuat saya semakin ketar-ketir waktu itu, apalagi sebagai seorang ibu yang bertanggung jawab terhadap asupan nutrisi keluarga, memilih makanan yang berkualitas dengan bahan asli bernutrisi yang dibutuhkan tubuh sudah menjadi salah satu kurikulum belajar homeschooling anak-anak saya. Rasa penasaran ini membuat saya membaca beberapa referensi tentang keju juga mulai memperhatikan komposisi bahan pada kemasan keju. Tapi tetap saja, masih banyak yang tidak saya mengerti. 
"Membiarkan anak makan sembarangan, sering begadang, kurang gerak dan udara segar. Orangtua yang mengabaikan hukum kesehatan sehari-hari seperti ini sama dengan memberikan start yang buruk dalam perjalanan hidup anaknya. (: The Child's Estate dalam Home Education ( 28) Charlotte Mason) "
Sejak dini kami mendiskusikan bagaimana memilih makanan termasuk ketika membeli makanan dalam kemasan. Anak-anak pun mulai terbiasa membaca setiap kemasan makanan yang hendak kami beli. Setidaknya ada empat syarat yang harus diperhatikan sebelum sebungkus makanan masuk ke dalam keranjang belanjaan.
  1. Kehalalan
  2. Tanggal kadaluarsa
  3. Komposisi bahan baku
  4. Harga 
Sekalipun dalam prakteknya sering kali alpa karena berburu dengan waktu ketika belanja. Hingga kampanye#kejuaslicheck ini kembali membuka ruang kesadaran bahwa memilih makanan yang bukan saja halal tapi juga baik itu penting banget. 

Bahan di balik rasa gurihnya keju


"Wah, kejunya sisa sepotong kecil. Siapakah kira-kira yang memakannya? Nggak mungkin tikus kan karena tersimpan di kulkas? "

Pertanyaan ini sering banget saya ucapkan. Bukan apa, tiba-tiba saya kehilangan keju dan tersisa  sepotong kecil ketika sedang butuh untuk membuat kudapan, rasanya jengkel banget. Usut punya usut ternyata ada beberapa penghuni rumah yang suka makan keju cheddar stok saya. Ya, keju di rumah kami termasuk bahan makanan favorit, selain sebagai topping beberapa makanan favorit seperti spaghetti, lasagna, macaroni schotel atau jagung susu keju juga dimakan gitu saja selayaknya makan coklat.

Bahkan rasa gurih keju lebih dipilih dibanding manisnya coklat. Karenanya saya selalu punya stok keju terutama cheddar beberapa batang dalam sebulan. Rasa gurih keju pun bisa menjadi bahan belajar sehingga kami mengenal beberapa jenis keju. Makanya ketika kelompok belajar kami mempraktekkan membuat keju, kami jadi tahu termasuk jenis mana keju hasil praktek kami dan seperti apa keju cheddar itu.

Keju adalah makanan berbahan dasar susu yang mengalami pengentalan atau koagulasi sehingga diperoleh zat-zat padat dari susu tersebut. Secara sederhana keju bisa dibuat dengan bahan berupa susu, bakteri mesophilic (bisa diganti dengan yogurt plain), garam non yodium dan enzim (rennet). Setelah mengalami koagulasi, susu akan terpisah menjadi dua bagian, curd (padatan) dan whey (cairan) lalu difermentasi selama 14-16 jam. Jadi deh keju.

Tunggu, keju yang mana dulu ini?

Berdasarkan tekstur dan lama pembuatannya, keju dibagi menjadi tiga:
  • Keju lunak (soft cheese) , adalah keju yang kadar airnya tinggi sehingga menyerupai gumpalan kental. Biasanya digunakan untuk membuat pasta atau kue. Contohnya cream cheese, mozzarella, ricotta dan mascarpone.
  • Keju semi keras ( firm cheese) , bentuknya lebih padat dari soft cheese dan memerlukan waktu yang lama dalam pembuatannya. Contohnya cheddar.
  • Keju keras (hard cheese), adalah keju yang keras dengan aroma yang sangat khas. Kalau dibuat kue, hmmmm aromanya sedapnya kecium sampai seantero kampung. Contohnya parmesan dan edam.

Nah setelah mengenal jenis - jenis keju ini, kami jadi tahu baru bisa mempraktikkan jenis soft cheese. Dan untuk keju cheddar tentu kami harus memilih produsen yang terpercaya dengan kualitas keaslian kejunya. Jadi penting banget kampanye #kejuaslicheck ini.


Kampanye agar konsumen cerdas  belanja

Menariknya, 61% konsumen tidak tahu bahan dasar keju cheddar di pasaran


Angka yang fantastis ya, dan data ini diperoleh dari tim survei KRAFT dan dalam press releasenya diungkapkan bahwa sebanyak 50 % responden mengkonsumsi keju sedikitnya 1 hingga 7 kali dalam seminggu. Sementara, dari 61 % responden tidak tahu bahwa produk keju cheddar yang beredar di pasaran sampai saat ini, tidak semua berbahan utama keju. Hasil survei ini juga menunjukan bahwa sebanyak 77 % ibu-ibu sudah terbiasa melihat label yang berisi komposisi bahan baku pada produk olahan. Sisanya 48 % ternyata tidak tahu cara membaca label komposisi bahan makanan dengan benar.

Sebagai konsumen, saya juga termasuk yang tidak tahu bahwa ternyata produk keju cheddar yang beredar di pasaran tidak semua berbahan utama keju. Jadi ketika ada yang mengatakan keju yang beredar di pasaran Indonesia adalah keju abal-abal, auto panik dong. Trus selama ini yang kami makan apa? Tepung dan minyak sawit yang diberi perisa keju atau garam seperti berita yang pernah beredar itu? Kembali rasa panik ini membuat saya lebih selektif memilih informasi dan mencari pada sumber yang terpercaya.

Keju cheddar termasuk keju semi keras yang sering digunakan sebagai taburan pada makanan. Selain menambah rasa gurih, juga menebar aroma yang sedap. Keju cheddar bertekstur keras, tapi tidak keras banget, berwarna kuning gading atau kuning pucat keputihan. Keju ini diberi nama sebagaimana daerah asalnya yaitu desa Cheddar di Somerset Inggris.

Nah, keju cheddar sendiri ada yang dua jenis.
  1. Keju alami, terbuat dari susu segar, garam, kultur dan enzim. Bahan sederhana tanpa pengolahan lanjutan. Lama proses fermentasinya selama 60 hari, bahkan semakin lama semakin menonjol rasanya. Teksturnya rapuh.
  2. Keju olahan, terbuat dari keju alami tadi yang kemudian diberi tambahan bahan pengemulsi serta mengalami proses pematangan/ maturation lagi. Struktur menjadi lebih elastis dan agak lengket. 

Jadi paham kan ternyata keju yang beredar di pasaran itu merupakan keju asli juga, karena berbahan dasar keju asli alami yang berupa padatan susu, pengemulsi, pengatur keasaman dan bahan pengawet asal kita teliti dan selektif memilih keju yang ada di pasaran. 

Karena, banyak banget keju yang beredar di pasaran dengan berbagai label itu mengharuskan menjadi konsumen yang cerdas dan berhati-hati dalam memilih keju asli berkualitas. Selain harus 
mengetahui komposisi bahan dasarnya, kita juga harus paham bagaimana membaca label kandungan nutrisi pada komposisi bahan makanan dengan benar agar kita mendapatkan keju cheddar yang asli serta komponen nutrisinya memenuhi kebutuhan nutrisi harian kita. 

Pentingnya Kampanye #kejuaslicheck, langkah mudah memilih keju berkualitas


Ibu sebagai garda depan tersajinya makanan lezat bernutrisi sesuai kebutuhan keluarga terutama buah hati, tentu tidak akan melewatkan kesempatan penting mengulik kandungan bahan pangan dalam setiap sajiannya. Kenyataanya, tak sedikit ibu yang masih belum mengetahui dan punya kepedulian terhadap pentingnya keaslian bahan pangan. Melihat hal ini, KRAFT sebagai salah satu brand unggulan dari Mondelez Indonesia mengajak para ibu untuk lebih peduli dan pintar dalam memilih keju cheddar yang berkualitas melalui kampanye #kejuaslicheck.

Sebagaimana dijelaskan oleh Mbak Dian Ramadianti selaku Marketing Manager keju Kraft dalam siaran persnya, kampanye ini merupakan inisiatif dari KRAFT sebagai panduan yang memudahkan para ibu dalam membaca label pangan pada kemasan keju cheddar.

“ Melalui kampanye ini. KRAFT ingin memberikan edukasi kepada semua ibu di seluruh Indonesia terkait kandungan nutrisi keju cheddar dengan komposisi yang tepat dan berkualitas”.

Di Indonesia Badan Pengawas Obat dan makanan (Badan POM) mengeluarkan regulasi berupa peraturan terkait pencantuman label bahan pangan yaitu Peraturan Badan POM no. 31 tahun 2018, dimana setiap produk pangan olahan harus mencantumkan label pangan agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan jelas bahwa setiap produk yang dikemas mengandung bahan baku tertentu dan kandungan nutrisi yang dibutuhkan sebelum membeli atau mengkonsumsi bahan pangan tersebut.

“ Hadirnya kampanye #kejuaslicheck ini juga sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) , yaitu komposisi bahan baku pada label pangan diurutkan berdasarkan jumlah, dari kandungan yang tertinggi ke rendah. Oleh karena itu, komponen pertama pada komposisi produk keju cheddar idealnya adalah keju cheddar bukan air ataupun bahan lainnya,”tegas mbak Dian.

Memilih keju berkualitas untuk memenuhi kebutuhan nutrisi buah hati

Makanan untuk buah hati

Memiliki buah hati yang sehat dan tumbuh dengan sempurna adalah idaman setiap ibu, sehingga berbagai upaya dilakukan agar kecukupan nutrisi untuk tumbuh kembang ini terpenuhi. Tak terpenuhinya kebutuhan nutrisi bisa menyebabkan malnutrisi pada anak sehingga mengganggu proses tumbuh kembangnya.

Secara garis besar nutrisi yang dibutuhkan ada dua yaitu makro nutrisi seperti karbohidrat, protein, dan lemak sedangkan mikronutrien berupa vitamin, mineral termasuk kalsium. Keju merupakan makanan yang berbahan dasar susu, sehingga keju asli mengandung nutrisi sebagaimana kandungan susu yaitu protein, kalsium dan vitamin D. Sebagaimana yang dijelaskan oleh pengurus DPP persatuan ahli gizi Indonesia (Persagi) Dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes bahwa keju yang baik mengandung zat gizi yang sama dengan susu karena merupakan olahan dari susu.

Protein adalah zat makanan yang penting untuk tumbuh kembang anak, mendukung agar pertumbuhan fisik optimal, memacu pertumbuhan jaringan dan otot. Asupan protein yang diperlukan anak pada masa pertumbuhannya adalah 9-15 % dari kebutuhan total energi/harinya. Sementara Kalsium berperan dalam pembentukan tinggi badan serta mempertahankan kepadatan tulang dan gigi.

Vitamin D mempunyai banyak peran, selain membantu penyerapan kalsium juga membantu penyerapan zat gizi lainnya. Vitamin D akan memberi rangsangan dan respon pada kinerja sel-sel darah putih dalam menjaga daya tahan tubuh serta memberi respon pada otak untuk memproduksi hormon bahagia sehingga anak-anak mempunyai mood yang bagus.

Kampanye #kejuaslicheck ini menjadi panduan para ibu untuk memilih keju yang berkualitas dengan dua langkah mudah.


Komposisi keju paling banyak

Pertama, Memastikan keju pada urutan pertama komposisi. Nah pada kemasan KRAFT keju cheddar, komposisi pertama adalah keju cheddar asli yang dari New Zealand. Keju Cheddar ya, bukan tepung atau air. 

Saya serasa menemukan momen AHA ketika membeli keju cheddar dan mendapatkan bahan utama yang berada di urutan pertama adalah keju cheddar. Sesuatu yang selama ini luput dari perhatian. Sampai membeli beberapa label dan membandingkannya satu per satu. Dan ternyata memang beda. Bukti nyata bahwa harga itu berbanding lurus dengan kualitas. 

Klaim nilai nutrisi

Kedua, Memiliki klaim nutrisi. Selain berbahan baku keju cheddar asli, KRAFT keju cheddar juga dilengkapi dengan kandungan nutrisi calcimik yang mengandung kalsium, protein dan vitamin D yang dapat dilihat di label pada kemasannya. Selain itu rasa lezat dan gurihnya khas tanpa perisa tambahan.

Gampang banget kan menilai keju asli yang nutrisinya tepat untuk keluarga kita terutama untuk anak-anak yang memasuki fase penting pertumbuhannya. Jadi nggak galau lagi nih, beli-beli keju yang ada di pasaran, sudah tahu mana yang harus masuk keranjang belanjaan kami.

Membaca komposisi nutrisi bahan makanan


Banyaknya produk makanan yang mencantumkan informasi nilai gizi tapi kebanyakan dari kita suka luput memperhatikan hal ini. Saya utamanya masih sering lalai dan cenderung tidak peduli dengan angka-angka yang tertera dalam label kemasan tersebut. Padahal sangat penting membaca informasi kandungan gizi untuk memastikan apakah bahan pangan yang akan kita konsumsi telah mengandung zat gizi yang dibutuhkan.

Ada tiga indikator yang bisa kita baca dari label informasi kandungan zat makanan.
  1. Jumlah sajian per kemasan. Dalam satu kemasan biasanya memiliki lebih dari satu sajian. Jumlah sajian per kemasan menunjukkan takaran sajian yang terdapat dalam satu kemasan makanan.
  2. Kalori total per sajian, adalah jumlah kalori yang terdapat dalam satu sajian mengunakan bahan makanan tersebut.
  3. Angka kecukupan gizi (AKG) adalah informasi yang berisi zat gizi yang terdapat dalam bahan makanan tersebut. Misal dalam satu kemasan mengandung 30 % AKG, artinya mengkonsumsi satu kemasan makanan tersebut, akan memenuhi 30 % kebutuhan zat gizi per sajiannya.

Dalam kemasan keju cheddar, kandungan kalsium per sajian keju tiap takaran saji bisa memenuhi 30% kebutuhan kalsium harian. Jadi setiap takaran saji 20 gram keju yang mengandung kalsium artinya sudah memenuhi 30 % kebutuhan kalsium harian kita.

Dapurku playgroundku, belajar dari sajian favorit keluarga


Salah satu kelebihan homeschooling adalah bisa belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Maka dapur kami pun menjadi playground yang mengasyikan tiap harinya. Fun cooking, salah satu sesi belajar yang mengasyikan. Selain menambah skill memasak, anak-anak juga banyak belajar tentang makanan dan nutrisi, adab terhadap makanan juga management sampah makanan. Bonusnya perut kenyang dong ya. Happy deh jadinya.

Anak-anak harus tahu, tips makan yang sehat sehingga semakin meningkatkan imunitas, terutama di masa pandemi ini. Tips dari Dr Rita Ramayulis, DCN. M. Kes ini bisa jadi panduan dalam penyajian hidangan buat keluarga dan anak-anak.

Pertama, makan sesuai waktu. Anak-anak masih dalam waktu pertumbuhan, otomatis organ dalam tubuhnya relatif masih kecil ukurannya sehingga tidak mampu menerima makanan dalam jumlah besar seketika. Sementara pemenuhan protein dan mikronutrien tetap harus diberikan di setiap sajian makanan yang mereka konsumsi. Jadi pada semua waktu makan, yaitu pagi, siang dan malam makanan yang tersaji harus mengandung protein serta zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh terutama kalsium dan vitamin D. Demikian juga di waktu makan selingan pada pagi, sore dan malam.

Nah, kreativitas ibu harus dimainkan agar pada setiap sajian menu makanan, kandungan nutrisi terpenuhi namun anak-anak tidak bosan dengan menu yang tersaji.

Kedua, makan sesuai jumlah. Pemilihan makanan bagi buah hati juga harus diupayakan yang kaya akan nilai gizi sehingga volume makanan tidak terlalu besar yang menyebabkan kekenyangan atau anak eneg. Namun bisa jadi makanan dengan ukuran kecil yang mudah dikonsumsi tapi memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan dalam masa tumbuh kembang dan menjaga imunitas anak.

Nah KRAFT keju cheddar cocok banget sebagai bahan membuat makanan kecil namun kaya nutrisi karena kandungan gizi pada keju ini memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Selain protein ada kalsium dan vitamin D.

Ketiga, sesuai jenis. Jenis makanan yang kita sajikan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan anak, selain iti variasi makanan juga kudu kita perhatikan agar anak-anak tidak gampang bosan. Sajian makanan dengan KRAFT keju cheddar banyak ragamnya, dan anak-anak kami sangat menyukainya. Salah satunya yang sering kami buat di dapur sederhana kami.

Macaroni panggang ala playground kami

Sajian macaroni panggang

Macaroni panggang adalah salah satu makanan favorit anak-anak. Selain cara membuatnya gampang banget dan anak-anak bisa melakukannya dengan pengawasan, rasanya juga yummy. Apalagi taburan kejunya dari KRAFT keju cheddar, pas dipanggang, aromanya memenuhi antero rumah. Sedap banget.Nah berikut ini resep kudapan favorit kami:

Bahannya :

Macaroni, susu cair, telur dan keju cheddar

Cara membuatnya:
  1. Panaskan air hingga mendidih lalu masukkan macaroni. Masak hingga agak empuk. Lalu angkat dan tiriskan.
  2. Masukan dalam wadah, campur dengan susu cair lalu panaskan dengan api kecil dan jaga jangan sampai mendidik karena akan merusak protein susunya. Matikan pagi
  3. Masukan telur yang sudah dikocok aduk hingga merata. Tambahkan keju cheddar parut agar semakin gurih rasanya.
  4. Taruh dalam wadah tahan panas, bisa juga aluminium foil lalu taburi atasnya dengan keju cheddar parut.
  5. Panggang sebentar dan aroma kejunya sedap banget.
  6. Sajikan dengan cocolan sambal atau mayonaise.
Selamat mencoba!

Setelah macaroni panggang matang, playground kami akan menjadi tempat paling rame dari seluruh bagian rumah. Kami akan segera menikmati makanan lezat penuh gizi ini dengan bahagia, dan anak-anak akan belajar dengan senang hati. Dijamin tanpa drama karena perut kenyang, mood pun juga jadi bagus.

Snack berkualitas Mondelez

Penutup


Memilih bahan makanan terbaik untuk disajikan kepada keluarga tercinta adalah cita-cita setiap ibu. Karena sejatinya makan bukan sekedar kenyang, tetapi makan untuk mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga tubuh lebih berenergi dan sehat.

Mondelez Indonesia, yang merupakan bagian dari Mondelez Internasional dengan produk olahan berkualitas yang mempunyai semboyan " Snacking Made Right" berkomitmen untuk selalu menginspirasi masyarakat dalam memilih cemilan dengan bijak, yaitu cemilan tepat, waktu tepat dan dibuat dengan cara yang tepat.

KRAFT sebagai bagian dari Mondelez pun berkomitmen memberi edukasi pada masyarakatnya dalam memilih keju yang berkualitas melalui Kampanye #Kejuaslicheck. Upaya ini wujud kepedulian KRAFT bagi generasi kita agar tumbuh menjadi anak-anak yang sehat, cerdas dan imun.



Referensi :

Home Education - Charlotte Mason

Materi  pelatihan pembuatan keju lunak SHINE

https://www.google.com/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/1975017/apa-bedanya-keju-alami-dan-keju-olahan

https://m.antaranews.com/berita/2563161/keju-yang-baik-menurut-pakar-nutrisi?utm_source=antaranews&utm_medium=mobile&utm_campaign=related_news

https://m.merdeka.com/trending/11-jenis-keju-yang-populer-digunakan-untuk-berbagai-makanan-lezat-kln.html

https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/cara-membaca-label-informasi-nilai-gizi-pada-kemasan-makanan/%3famp=1
Tami Asyifa
Seorang ibu dengan 7 anak, saat ini sedang menikmati menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya tapi tetap produktif. Pendidikan dan literasi adalah bidang yang menarik bagiku.

Related Posts

16 komentar

  1. Makasih untuk infonya tentang 4 syarat yang harus diperhatikan sebelum membeli sebungkus makanan, walau kadang emak rempong kayak aku suka lupa ngecek lagi karena sering dikejar waktu.

    BalasHapus
  2. REsep macaroninya bisa dicoba nih. KEbetulan anak-aanak saya juga suka mac and chese

    BalasHapus
  3. Masakan yang ditambah keju rasanya memang tambah nikmat, apalagi kalau pakainya keju cheddar dari KRAFT yang sudah terbukti komposisinya berasal dari keju asli. Jadi harus teliti ya mbak sebelum membeli, jangan sampai salah pilih produk.

    BalasHapus
  4. Masya Allah mantab sekali kak. Penjelasannya sangat jelas dan detail. Sudah lama nggak pernah buat macaroni panggang jg.

    BalasHapus
  5. Ibu-ibu emang wajib jadi konsumen cerdas ya, Mbak.. Itu foto makaroninya menggoda banget.. Jadi pengen cobaa

    BalasHapus
  6. Makasih infonya Mba..

    Dan resep makaroninya jadi pengen dicoba.. 😁

    BalasHapus
  7. Ah makaroni pakai keju super lezat kalau dibuatin orang spesial nggak bakal nolak

    BalasHapus
  8. Macaroninyaa menggoda sekali apalagi mendung mendung gerimis seperti ini disantap hangat hangat dengan taburan keju 😊

    BalasHapus
  9. bener banget mba apalagi anak saya itu GTM, bayangin kalau saya pilih keju yang salah :'(

    BalasHapus
  10. Ya ampun, itu makaroninya bikin ngiler mba. Kayaknya perlu bikin nih buat variasi camilan bergizi anakku.

    BalasHapus
  11. Masya Allah, resepnya bermanfaat banget nih buat keluargaku yang penyuka keju. Bakalan recook nih. Emang bener ya Mbak, makanan berkeju yang enak juga didukung keju yang enak dan asli. (vita/ mamanesia.com)

    BalasHapus
  12. Macaroni Cheese - sama lasagna tuh kesukaan anak anak banget, selain cheese stick - kastengels - cheese balls dan cheese burger! Nahloh, semua kesukaan anak anakku tu mayoritas pake keju!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama... Nggak anak-anak saja, emaknya juga suka. Makanya rajin memasaknya.

      Hapus
  13. Keju berkurang di kulkas sudah biasa Mbak, hehe. Maklum keju kraft enak sih dan menggoda jadi kelihatan sedikit aja langsung deh, hup, masuk ke mulut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bapaknya pun suka gadoin keju simpanan emaknya... Paling sering malah...hahahaha, anak gede yang satu itu menurunkan kebiasaan pada anak-anaknya.

      Hapus
  14. Trims infonya.. juga resep nya, jadi referensi yg siap di coba..😊

    BalasHapus

Posting Komentar